SAHABAT
SELAMANYA
Hari itu cuaca
cerah sekali. Hari dimana aku pertama kali masuk sekolah baru (SMP). Pertama
kali masuk gerbang SMP, grogi dan malu yang kurasa karena menghadapi wajah baru
dan suasana lingkungan yang baru. Aku beranjak jalan menuju kelasku (7C).
Ternyata APEL (pembukaan MOS) sudah di mulai. Aku cepat-cepat bergegas menuju
lapangan dan menempati barisan kelasku. Tiba-tiba dengan spontan ada yang
menyodorkan tangannya ke arah perutku, sambil berkata “Nama kita sama”. Aku langsung menoleh dan membalas jabatan
tangannya sambil ku tersenyum dan berkata “nama
kamu Annisa?”, dia langsung menjawab dengan lantang “iya, nama panjangku Annisa Pramudia Wardani, temenku sering memanggilku
dengan sebutan PW (Pramudia Wardani)”, katanya dengan suara yang keras dan
lantang sampai teman di sebelah kita dengar dan menoleh, MALU BANGEET! Hari
pertama dapet kenalan pertama yang super PD, crewet, tapi asik sih..haha.
Selesai upacara,
kita langsung menuju ke kelas kita. PW mengajakku untuk satu bangku dengannya
di barisan pertama. Aku masih mikir-mikir dulu. “wah, kalau aku satu bangku sama orang crewet ini nanti aku juga
ketularan crewet, terus gak konsen sama pelajaran mana namaku sama dia sama
lagi, nanti kalau di panggil satu noleh semua lagi, ahh gak mau ah”, ucapku
dalam hati. Akhirnya aku menolak tawaran PW dan memilih satu bangku dengan
seorang cewek cantik, putih yang duduk sendirian di baris nomer 2 sambil
tangannya menulis sesuatu. Aku dekati dia sambil berkata “aku boleh duduk disini gak?”. Dengan suara halus dan sedikit
senyuman di pipinya, dia menjawab “boleh
kok, duduk aja kebetulan aku duduk sendiri”. Aku pun berkenalan dengannya,
katanya namanya Rona.
Lama-lama aku
jadi tambah deket sama Rona, orangnya nyambung di ajak ngobrol, gak banyak ngomong,
gak kayak PW crewet bangeet..haha. Banyak kesamaan sifat, pengalaman, cerita,
pokoknya rona tu asiik bangeet. Salah satu kesamaan kita dari bintang/zodiak,
sama-sama zodiaknya Aries. Setiap ke kantin, kita selalu beli makanan yang
namaya molor. Waah, jangan salah, makanan ini unik banget. Dari bahan dasar
pati, digoreng, terus kalau di makan bisa sampe molor-molor gitu, ribet
makannya…haha. Kita sama-sama suka yang unik-unik. Dia juga yang bikin aku jadi
tegar dan pemberani. Rona tu kayak motivasi dalam hidupku. Sampai pada suatu
hari dia bilang “kamu mau gak jadi
sahabatku buat hari ini dan selamaya?”.
Aku yang mendengar kata-kata itu langsung tertawa terbahak-bahak, “Haha.. aneh-aneh aja kamu tu, mau jadi
sahabatku kok minta ijin dulu sih?, kayak orang mau pacaran aja..haha, aku dah
anggap kamu sahabatku dari dulu dan untuk selamanya kamu tetap sahabat sejatiku”,
kataku dengan sedikit senyuman. Dia pun membalasnya dengan senyuman.
Hari semakin
berganti, persahabatan kita semakin dekat dan akrab. Tertawa, tangis, sedih,
selalu kita hadapi bersama-sama. Namun, pada suatu hari setelah MID semester
diadakan dan hasil mulai di bagikan, nilai rapor kita berbeda. Baru kali ini
ada perbedaan diantara kita, biasanya kita sama terus. Rapor MID ku benar-benar
tidak memuaskan. Banyak mata pelajaran yang tidak tuntas, berbeda dengan Rona
yang hanya 1 mata pelajaran saja yang tidak tuntas. Ada rasa iri di hati.
Pulangnya, aku
dan Rona pulang bersama. Di jalan Rona mengungkapkan kegembiraannya karena
mendapatkan nilai bagus dan sampai akhirnya dia berbicara tentang nilaiku “kamu kok bisa sih dapet nilai jelek? Pasti
gak belajar to? Kamu maen terus sih. Payah kok kamu thu!”, kata Rona dengan
nada menyindir. Hatiku yang sudah kecewa karena nilaiku jelek, ditambah lagi
dengan sindiran dari Rona, membikin hatiku jadi panas dan marah. Aku hanya diam
sambil cemberut setelah mendengar kata-kata sindiran dari Rona.
Sampai di rumah
aku masih memikirkan kata-kata Rona, “ternyata
Rona tu sombong ya? Mentang-mentang nilainya bagus bilang kayak gitu, hiih!!!”
kataku dengan nada tinggi. Berhari-hari aku mendiamkan Rona, aku masih merasa
tersinggung dengan kata-katanya. Yang dulunya kemana-mana kita berdua sekarang
udah enggak lagi, setiap malam aku merenung. Disisi lain aku kangen kita
sama-sama lagi, tapi disisi lain aku tersinggung dengan kata-kata Rona. Sampai
akhirnya Nora (saudara kembarnya Rona) menelponku
“Rona sakit, kenapa kamu tidak menjenguknya?”,
“Hah, Rona sakit? Sakit darimana? Tadi aku
liat di sekolah baik-baik aja tu. Kamu ingin mencoba membohongiku ya?”.
kataku.
“ kamu gak tahu, dari kemaren dia sakit, asam
lambung yang dia derita kambuh, dia memaksakan diri untuk masuk sekolah karena
dia ingin menjelaskan ke kamu sekaligus minta maaf, tapi karena rasa sakitnya
yang tidak bisa ditahan dan di tambah lagi kamu yang selalu menghindar dari
Rona, jadi dia belum sempat menjelaskan apa-apa sama kamu. Rona ingin kamu
segera datang kerumahnya, sakitnya tambah parah.” Kata Nora dengan nada
samar-samar seperti mau menangis.
“aku pikir-pikir dulu nanti”, kataku dan
langsung menutup telepon.
Aku masih
memikirkan hal itu, tapi disisi lain kasian Rona. Lagian dia sudah berusaha
minta maaf, tapi aku aja yang keras kepala. Dan pagi-paginya benar Rona tidak
masuk sekolah.
Siang harinya
setelah pulang sekolah, aku dan teman-teman menjenguk Rona di rumahnya. Sampai
di rumahnya, kita disambut oleh ibunya Rona dan kita dipersilahkan untuk
langsung masuk ke kamarnya Rona. Teman-temanku memberikan kesempatan kepadaku
untuk berbicara dengan Rona. Dengan rasa menyesal, takut, dan bersalah aku
masuk ke kamarnya Rona. Terlihat Rona sedang tiduran di kasur namun matanya
masih terbuka lebar. Tanpa basa-basi lagi aku berusaha minta maaf kepada Rona,
sambil duduk dan memegang tangannya,
“Ron, maafin aku ya? Aku selama ini diemin
kamu, aku yang terlalu keras kepala, aku salah Ron, maafin aku. Maafin aku juga
karena aku yang bikin kamu sakit kayak gini, aku nambahin beban pikiran kamu
ya? Maafin aku.”, kataku dengan mata berkaca-kaca.
“gak papa kok, aku baik-baik aja”, kata
Rona memotong pembicaraanku.
“aku ingin kita jadi sahabat kayak dulu lagi
yang selalu sama-sama seperti janji kita, akan selalu jadi sahabat walau
masalah dating menyertai kita”, sambungku.
Rona hanya diam
memandangku.
ANNISA EKASIWI. A
XG/01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar