PROPERTI
a.
1 tikar / kloso
b.
4 kursi
c.
1 Meja
d.
dan pakaian para pemain
KONSEP
PEMENTASAN
Drama ini diilhami
dari cerita ” Legenda Batu Menangis ” yang bersal dari Sulawesi Utara, karena
kami menganggap bahwa dalam cerita tersebut banyak terdapat nilai – nilai
kemanusiaan yang dapat kita tanamkan untuk anak tingkat sekolah dasar, misalnya
sikap untuk tidak durhaka terhadap orang tua, sikap untuk tidak berbohong, dan
menunjukkan bahwa kasih sayang orang tua tidak akan pernah lekang sampai
kapanpun.
Dalam drama ini kami
telah melakukan banyak perubahan – perubahan tokoh dari cerita yang sebenarnya
dan kami telah memodifikasi cerita ini hingga hampir mirip dengan kisah – kisah
kehidupan nyata seperti sekarang ini.
SINOPSIS
CERITA
Ada sebuah keluarga sederhana
yang tinggal di suatu desa . keluarga tersebut terdiri dari seorang Ibu dan dua
orang anaknya yaitu Joko dan Anik . Meskipun hidup dalam keluarga yang sangat
sederhana, Joko tingkah laku Joko setiap harinya seperti orang kaya . Tak
jarang terjadi pertengkaran dirumah tersebut hanya gara – gara lauk pada saat
makan. Namun Ibu Joko dan Anik (kakak Joko) selalu bersabar menghadapi tingkah
laku Joko, hal itu dikarenakan Joko merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam
keluarga tersebut, apalagi setiap kali beradu mulut Joko selalu mengancam akan
pergi dari rumah apabila keinginannya tidak dituruti oleh Ibunya .
Joko mempunyai
seorang pacar anak orang kaya yaitu anak juragan sapi dari desa sebelah. Hal
tersebut diceritakan Joko terhadap Ibunya . Betapa terkejutnya sang Ibu pada
saat Ibunya mendengar dari Joko bahwa dia telah berbohong dengan mengatakan
bahwa dia adalah anak orang kaya untuk mendapatkan gadis tersebut . Dan yang
lebih menyakitkan lagi Joko menyuruh sang Ibu untuk memanggil Joko tuan pada saat
Joko bersama dengan sang kekasih, namun sang Ibu masih dapat bersabar .
Suatu hari pacar Joko
meminta Joko untuk melamarnya dan Jokopun menyanggupinya dengan segala syarat
yang diajukan oleh sang pacar yaitu Joko harus menyerahkan uang sebesar
Rp.20.000.000,- kepada calon mertuanya . kejadian ini membuat Joko bingung dan
kembali Joko mendesak Tbunya untuk menyediakan uang tersebut dalam waktu dua
hari. Dan Joko tidak mau tahu bagaimana caranya sampai-sampai Joko menyuruh
Ibunya Untuk menjual tanah warisan dari bapaknya . dan lagi-lagi sang Ibu tidak
kuasa untuk menolak karena Joko mengancam akan pergi dari rumah apabila
keinginannya tidak segera di penuhi .
Dan sesuai dengan
waktu yang telah disepakati, Jokopun melamar pacarnya dengan memenuhi syarat
yang telah diajukan. Pada saat melamar Joko membawa sang Ibu yang telah disuruh
untuk mengaku sebagai pembantunya . dan pada saat pelamaran tersebut sang calon
mertua Joko bertanya kepada Joko tentang orang tua Joko dan Joko menjawab bahwa
orang tua laki-lakinya telah meninggal dunia pada saat Joko masih kecil. Calon
mertuanya bertanya kembali tentang Ibu Joko, Joko pun kebingungan untuk
menjawab, dan setelah ditanya beberapa kali oleh calon mertuamya maka Jokopun
menjawab bawwa Ibunya telah meninggal dunia . seketika itupun Ibu Joko tidak
dapat menahan kesabaran lagi dan secara tidak sengaja mengutuk Joko menjadi
patung .
KARMA
Ada sebuah keluarga
yang terdiri dari seorag Ibu dan dua orang anaknya yang bernama Anik dan Joko.
Mereka hidup dalam keadaan yang sangat sederhana .
Mbok
: (sambil membawa nasi) ” Anik, lauknya bawa kesini, itu tadi yang Mbok
letakkan didekat kompor .”
Anik
: (sambil membawa lauk) ” Iya Mbok ” .
Mbok
: (sambil menata makanan) ” Ayo ditata dulu makanannya setelah itu panggil
adikmu Joko, kita sarapan bersama. “
Anik
: ” Joko masih mandi, Mbok “
Sesaat kemudian
Jokopun datang dan duduk diantara Mbok dan Anik
Joko : ” Sarapannya apa, Mbok ? “
Mbok
: ” ya seperti biasanya toh Jok, tahu sama tempe . “
Joko
: (dengan suara keras) ” Apa tahu clan tempe lagi kata Mbok ? Aku kan bosan
mbok, tiap hari makan tempe dan tahu . Pokoknya aku nggak mau. “
Anik
: ” Sudahlah Jok diakan saja . Yang kita punya kan cuma ini . “
Joko
: ” Mungkin Mbak bisa makan seperti ini setiap hari, tapi aku nggak bisa Mbak.
“
Mbok
: ” Kamu ini mbokya ngerti toh , Mbok ini kerjanya apa ? Mbokkan Cuma buruh
tani . Kamu juga tahu sendiri kalau beberapa hari ini sawahnya kebanjiran. “
Joko
: ” Mbokkan bisa cari kerja yang lain, nyuci baju orang kek, jadi buruh pabrik
kek, atau yang lainnya . “
Mbok
: ” Kamu iti gimana toh Jok, memang cari kerja itu gampang.”
Joko
: ” Ya sudah Aku makan tapi Aku nggak mau kalau besok lauknya tahu dan tempe
lagi “
Akhirnya merekapun
sarapan bersama. dan tiga puluh menit kemudian …….
Mbok : ” Anik, tolong piring-piringnya
bawa kedalam . “
Anik
: ” Baik Mbok “
Mbok
: ” Jok, Mbok perhatikan pagi-pagi seperti ini kamu sudah rapi , mau kemana ? “
Joko
: ” Itu Mbok pacarku mau kesini, Mbok ! “
Mbok
: ” jadi kamu punya pacar toh . Anak siapa ? “
Joko
: ” Itu lho, anaknya juragan sapi dari kampung sebelah. “
Mbok
: (sambil terkejut) Apa ….. ? Kamu pacaran sama anaknya juragan sapi itu.
Memang dia mau pacaran sama kamu yang anaknya buruh tani ?
Joko
: (bingung) ya aku tidak ngomong kalau aku ini anaknya buruh tani . Aku bilang
aku adalah anaknya orang kaya. “
Mbok
: (sambil mengelus dada) Astaghfirullah Joko. kenapa kamu berbohong seperti itu
? “
Joko
: (dengan nada agak kerat) “Mbok, aku lakukan ini demi kita Mbok. Memangnya,
Mbok nggak senang kalau Mbok punya memantu orang kaya?”
Mbok
: “Ya, Mbok senang punya menantu orang kaya tapi jangan begitu caranya. Nati
kalau pacarmu tahu kalau kamu orang miskin bagaimana terus bagaiaman?”
Joko
: “Ya, aku ngggak tahu”
Mbok
: “ Kamu itu bagaimana toh Jok?”
Joko
: “Oh ya nanti pacarku mau datang ke sini, dan aku mau Mbok jangan memanggil
aku “anak” tapi Mbok harus memanggil aku “tuan” dan Mbok harus mengaku sebagai
pembantuku.”
Mbok
: (terkejut) “Masya Allah Joko, kamu kok tega sama Mbok, Mbokkan orang tua
kamu, masak kau menyuruh Mbok memanggil kamu tuan.”
Joko
: (Sambil berdiri) “aku nggak mau tahu pokoknya Mbok harus seperti itu, kalau
Mbok nggak lebih baik aku pergi dari sini. Aku sudah bosan hidup sebagai orang
miskin, rumah yang sempit dan nggak punya apa-apa”
Mbok
: (sambil memegang tangan Joko) ” Ya sudah , ya sudah nnti kalau pacar kamu
datang Mbok akan berpura – pura menjadi pembantu kamu, tapi kamu j angan pergi
kamu kan anak laki-laki Mbok satu-satunya . Ya sudah Mbok tinggal ke dapur dulu
. “
Joko modar-mandir
menanti kedatangan sang pacar dan sesaat kemudian pacar Jokopun datang .
Ariska
: (dengan nada manja) ” Sayang, tahu nggak aku sudah nunggu lama disana .
Untung tadi aku ketemu sama Joni teman kamu. Katanya kamu suruh aku kesini .
Ini rumah siapa sich sayang ?”
Joko
: ” Oh ……….. ini rumah pembantuku, aku kesini menjenguk anaknya yang sedang
sakit. “
Tiba-tiba ibunya Joko
keluar
Mbok
: ” Oh …… ada tamu toh .
Ariska
: ” Eh !Dia siapa sayang ?
Joko
: ” Oh ini ! dia adalah pembantuku yang aku ceritakan tadi
Mbok
: ” Iya, saya adalah pembantu tuan Joko . Tuan kesini menjenguk anak saya yang
sedang sakit . “
Joko
: ” Oh ya ! sayang kamu mau minum apa ? “
Ariska
: ” E…. ada orange jus gak yang ?”
Joko
: ” Aduh sayang di rumah pembantu masak ada orange j us!”
Mbok
: ” Benar Non! Saya ini kan hanya orang kampungyang ada Cuma air putih.”
Ariska
: ” Ya udah deh air putih aja.”
Joko
: ” Cepat Mbok ambilkan!”
Mbok
: ” Baik Tuan.”
Setelah Si Mbok
masuk, Joko dan Ariska berbincang – bincang di depan rumah.
Ariska : ” Ngomong – ngomong aku harus
duduk di mana?”
Joko
: ” Di sini aja ya Yang?”( Sambil menunjuk tikar)
Ariska
: ” Apa??? Masak aku disuruh duduk di tempat yang kotor ini?”
Joko
: “Maklumlah Yang, ini kan rumahnya pembantu jadi umtuk sementara duduk di sini
aja!”
Ariiska
: ” Ya dah deh kalau begitu.”
Si Mbok keluar dangan
membawa dua gelas air putih.
Mbok
: ” Ini Non airnya, silahkan di minum.”
Joko
: ” terimakasih Mbok . ya sudah silakan Mbok masuk kedalam . “
Setelah Mbok masuk
kedalam, Joko dan Ariska melanjutkan kembali percakapannya.
Ariska
: ” Yang, kita kan sudah lama pacaran. Kapan sayang melamar aku ? Mami sudah
sering tanya. “
Joko
: (sambil berfikir) ” E… Bagaimana kalau bulan depan ? “
Ariska
: ” Tapi Yang, Mami kan mau pergi keluar negeri . “
Joko
: ” bagaimana kalau minggu depan ? “
Ariska
: ” begini Yang, kata Mami 2 hari lagi Sayang harus melamar aku. “
Joko
: (dengan terpaksa jokopun menyetujuinya ) ” ya sudah, 2 hari lagi aku melamar
kamu. “
Ariska
: ” Tapi Yang, kata Mami ada syaratnya. “
Joko
: ” Apa syaratnya Sayang ? “
Ariska
: ” Saat melamar, sayang harus membawa uang sebesar Rp. 20.000.000,-”
Joko
: (terkejut)” a…… pa ? dua puluh juta ?”
Ariska
: ” Sayang kenapa kok terkejut ! uang dua puluh juta kan kecil buat sayang
Joko
: (berpura – pura ) ” Ah , siapa yang terkejut . kalau hanya uang dua puluh
juta itu kecil buat aku . “
Ariska
: ” Jadi bagaimana Yang ? Sayang jadi kan melamar aku ?”
Joko
: ” Ya pasti dong sayang “
Ariska
: ” Ya udah ya , aku pulang dulu Yang . Aku masih ada j anj i sama teman –
teman mau pergi ke Mall. Da……… (sambil melambaikan tangan)
Joko
: (sambil melambaikan tangan) ” hati – hati dijalan ya. “
Setelah Ariska
pulang, Joko masuk kedalam rumah dengan perasaan yang bingung. Melihat joko
yang seperti itu si mbok juga ikut bingung.
Mbok
: “Ada apa to jok, kok mbok lihat sepertinya kamu bingung sekali ?”
Joko
: ” Gini mbok, orang tua Ariska minta aku melamar Ariska dua hari lagi”
Mbok
: “Kamu mau melamar pakai apa jok ? kamu kan belum kerja”.
Joko
: “Mamanya Ariska juga minta uang Rp.20 juta buat melamar anaknya”.
Mbok
: “Apa??? 20juta??? Kita dapat uang sebesar itu dari mana ? kita kan hanya
orang miskin, buat makan saja kita susah. Apalagi 20 juta !”
Joko
: “Pokoknya aku gak mau tahu. Dalam dua hari mbok harus menyiapkan uang 20 juta
untuk melamar pacarku”.
Mbok
: “Masyaallah jok, ya gak mungkin toh mbok dapat uang 20juta dalam dua hari”.
Joko
: “Tapi kita kan masih punya tanah peninggalan bapak yang ada dibelakang rumah
itu mbok”.
Mbok
: “Jok, itu kan peninggalan bapakmu satu-satunya. Masak kamu tega nyuruh mbok
menjualnya”.
Joko
: “Sudahlah mbok jual saja. Kalau mbok gak mau jual lebih baik aku pergi saja
dari rumah”.
Mbok
: “Jangan gitu toh nak, kita kan sudah gak punya apa-apa lagi”.
Joko
: “Pokoknya aku gak mau tahu, lebih baik aku minggat kalu mbok gak mau
menjualnya”.
Mbok
: ” Ya udah jok, nanti mbok pikir-pikir dulu. “
Joko
: “Kalau gitu aku keluar dulu”.
Karena mendengar
keributan antara mbok dan adiknya, Anikpun keluar.
Anik
: “Ada apa toh mbok aku dengar dari dalam kok rebut saja”.
Mbok
: “Adikmu ini lho, katanya dia mau melamar pacarnya dan calon mertuanya minta
uang sebesar 20 juta. mbok bingung harus cari uang dimana. Malahan dia nyuruh
mbok jual tanah peninggalan bapakmu”.
Anik
: “Terus mbok mau ?”.
Mbok
: “Lha gimana lagi nik, adikmu ngancam mau minggat dari rumah kalau mbok gak
jual tanah. Dia kan anak-anak laki-laki mbok satu-satunya”.
Anik
: (dengan nada kesal) “Mbok sih selalu saja menuruti keinginan joko”.
Mbok
: “Mbok sudah gak punya cara lagi nik. Mbok bingung ! !”.
Anik
: “Ya sudah, terserah mbok saja. Anik masuk dulu mau nyuci piring mbok”.
Dengan merasa
terpaksa sekali, maka ibu jokopun menjual tanah peninggalan almarhum suaminya.
Ibu joko akhirnya pergi kerumah Bu Anis juragan kaya di desanya yang biasa
membeli tanah.
Bu
Anis : “Jeng…..aku baru beli kalung berlian lho bagus banget !”
Bu
Hefni : “Iya to bu….., mana aku pengen lihat ! aku kemarin juga baru dibeliin
cincin permata sama suamiku dari Korea Selatan”.
Ibu
joko : “Permisi Bu Anis….., kulonuwun ?!”.
Bu
Anis : “Oh …monggo, lho! Bu Joko, mari masuk bu. Silahkan duduk, silahkan bu
!”.
Ibu
joko : “Iya bu…terimakasih”.
Bu
Anis : “Kok tumben bu joko. Ada perlu apa ? ndak biasanya loh ibu main kerumah
saya…”.
Ibu
joko : “Oh …iya bu, begini…. maksud kedatangan saya kemari tadi pertama mau
silaturrahmi dan yang kedua mau…. anu…..saya dengar ibu bias membeli tanah, dan
saya bermaksud akan menawarkan tanah saya dibelakang rumah itu untuk saya jual
kepada ibu”.
Bu
Anis : “Iya ta bu… ibu apa bawa surat-surat tanahnya ?”.
Ibu
joko : “Ini bu !” (sambil menyerahkan surat-surat tanah)
Bu
Anis : “Iya, saya periksa dulu ya bu !” (memeriksa surat-surat tanah). Terus
ibu mau menjual tanah ini berapa bu ?”.
Ibu
joko : “Emmm…… kalau Rp.25.000.000 bagaimana bu ?”.
Bu
Anis : “Kok Rp.25.000.000 to bu! Kalau Rp.18.000.000 bagaimana?”.
Bu
joko : “Kok Rp.18.000.000to bu, ya udah kalau Rp.20.000.000 saja bagaimana bu…
yang penting jangan kurang dari Rp.20.000.000 ya bu…. bagaimana?”.
Ibu
Hefni : “Sudahlah jeng…. iya saja !”.
Ibu
Anis : “Ya sudah bu…baiklah, saya beli Rp.20.000.000. sekarang
saya ambilkan uang dulu kedalam ya bu !”.
Ibu
Hefni : ” Bu…. kok tanahnya dijual, memangnya ada keperluan apa to bu!
Kelihatannya mendadak sekali!”.
Bu
j oko : ” Hemmm… iya bu, ada keperluan keluarga. Hem…”
Ibu
Anis : (keluar dari kamar) ” Ibu joko, ini uangnya Rp.20.000.000, coba dihitung
dulu bu !”.
Bu
joko : “Ndak bu…. saya percaya kok sama ibu. Terimakasih….kalau begitu saya pamit
dulu ya bu. Terimakasih…….”.
Bu
Anis : “Oh iya bu, kok tergesa-gesa, baiklah bu…. saya juga terimakasih. Nanti
kalau saya butuh surat-surat keterangan yang lain bolehkan saya main kerumah
ibu ?”.
Bu
joko : “Oh iya…. silahkan bu. Ndak apa-apa ! Bu Hefni juga boleh main kegubuk
saya yang reot itu. Ya sudah bu… saya pamit dulu, terimakasih. Mari…….. “.
Bu
Anis : “Iya mari-mari…..hati-hati ya bu !”.
Sementara itu,
suasana dirumah Ariska pacar Joko begitu sibuk mempersiapkan acara lamaran.
Para pembantu sibuk bersih-bersih dan menata rumah.
Yu
: “Aduh…..kerja kok terus, sampek coklek pinggangku ini rasanya. Eh nem nem,
sini…..tak kasih tahu!”. (kemudian duduk)
Nem
: “Ada apa to Yu…..kok semangat banget”. (sambil meletakkan sapunya dan ikut
duduk).
Yu
: ” Eh kamu tahu ndak, non ariska itu hari ini mau dilamar juragan kaya katanya
guuuuanteng lho!”.
Nem
: “Masak sih Yu! Aku kok ndak tau !”.
Yu
: “iya! Kamu ini bagaimana to nem nem, masa sama yang terjadi pada juragan kita
kamu ndak tahu? Wong tetangga-tetangga yang beli sayur tadi semua membicarakan
itu kok ! katanya sih, wajahnya seperti david Beckham pemain sepak bola itu lho
nem”.
Nem
: “Da….. David Beckham itu sopo to Yu !”.
Yu
: “Gusti allah nem nem, makanya kamu itu j adi orang mbok ya nonton TV. Walau
kita pembantu tapi mbok yo yang sedikit modern gitu po’o. kaya aku ini !”.
(sambil berpose lenggak-lenggok)
Ibu
Ariska : “Aduh,duh,duh,duh…… wong disuruh kerja kok ya ngerumpi! Kalian berdua
itu piye to Yu, Nem! Ayo coba kamu Nem dah siap pa belum makananya di dapur ?”
Nem
: “Belum ndoro putri…..(sambil ketakutan)
Ibu
Ariska : “Kok belum piye to Nem, lihat ini sudah jam berapa ? calon besanku tuh
mau dating. Ayo cepat sana kamu siapkan makanannya! Dan kamu Yu, bersih-bersih
didepan sana. Nanti kalau tamunya dating kasih tau saya ya”.
Yu
& Nem : “Inggih ndoro putri……..”.
Ida
: “Ada apa to ma…..kok rebut aja sendiri dari tadi, kok ngomel-ngomel terus ida
perhatikan”.
Ibu
Ariska : “itu loh Yu sama Nem, wong disuruh kerja kok malah ngerumpi”.
Ida
: “Iya tuh ma, pembantu kita itu senangnya ngegosip melulu. Malah kemarin itu
yang namanya Nem itu malah pacaran dipasar. Bukannya beli sayur malah kencan
sama tukang ojek di depan itu loh ma”.
Ibu
Ariska : “Oh iya ida , coba kamu lihat mbakmu dikamar. Dandannya udah selesai
apa belum, dari tadi dandan kok belum selesai juga. Ayo sana….”.
Ida
: “Iya-iya ma…..(sambil agak sewot)
Ariska
: ” Mama…..aduh mamaaku udah kelihatan lebih cantik belum ma? Tu bajuku….
antingku juga bagus kan ma?”
Ibu
Ariska : “Iya-iya…. anak mama cuuanntik sekali, memang sudah saatnya dilamar.
Mbakmu cantik kan ida ? “.
Ida
: “Iya cantik!”. (sambil cemberut karena sewot & iri)
Yu
: “Maaf ndoro putri……. diluar tamunya sudah datang”.
Ibu
Ariska : “Kamu itu piye to yu, kalau tamunya datang ya disuruh masuk to ! ayo
cepat suruh masuk !”.
Yu
: “Inggih…inggih ndoro putri, inggih!” Setelah tamunya masuk…….
Ariska
: “Sayang……. kamu sudah datang ya. Kami semua udah lama nunggu kamu, kok telat
sihhh…”.
Joko
: “Iya sayang maaf…… maklum Surabaya, macet!”.
Ariska
: “Oh…. begitu. oh ya ma ini loh yang namanya joko pacarnya riska”.
Ibu
Ariska : “Oh…. ini to yang namanya nak jojko, silahkan duduk nak joko! (sambil
berjabat tangan kemudian menyilahkan tamunya duduk) , lho, ini siapa nakjoko?”.
Joko
: “Ehmm…ini..ini pembantu saya ma..”.
Ariska
: “Iya ma, ini pembantunya sayang joko yang Riska ceritakan kemarin waktu
anaknya sakit. Mama masih ingat kan ?”.
Ibu
Ariska : “Ohh…. iya mama inget”.
Joko
: “Iya ma…..betul sekali. Ma, maksud kedatangan saya kemari mau melamar Riska
ma… “.
Ibu
Ariska : “Oh… iya. Ibu sih ndak apa-apa, tapi apa kamu sudah membawa
persyaratannya?”.
Joko
: “Iya sudah…ini ma!” (sambil meminta uang kepada ibunya yang disuruh
berpura-pura jadi pembantunya lalu menyerahkannya kepada calon mertuanya)
Ibu
ariska : “Sebentar ibu hitung dulu ya nak! …..aduh, udah wis ibu percaya. Ayo
ida kamu saja yang hitung dikamar mama”.
Ida
: “Iya ma.. . !”. Ibu Ariska : “Yu… Nem… !” Yu & Nem: “Inggih ndoro
putri….”
Ibu
ariska : “ayo kamu buatkan minum 3 jus jeruk dan camilannnya bawa kesini ya.
Cepat!”
Yu
& Nem: ” kok 3 ndoro, terus yang itu bagaimana?”(sambil menunjuk pada
ibunya joko)
Ibu
Ariska : “udah cepet sana! Kalau disuruh itu gak usah banyak Tanya-tanya!” Yu
& Nem: “Inggih ndoro..”
Ibu
ariska : “Oh iya…orang tuanya nak joko kemana? Kok ndak ikut, mama kira mereka
ikut. Kok malah pembantunya yang diajak”.
Joko
: “Oh…. papa saya sudah meninggal ma… !” Ibu Ariska : “Oh sudah meninggal, maaf
ya nak joko!”
Yu dan Nem masuk
keruang tamu sambil membawa minuman dan camilan. Kemudian ibu ariska, ariska
dan joko menikmati hidangan yang disajikan sementara ibu joko dibiarkan duduk
dilantai tanpa menikamti apapun juga.
Ibu
Ariska : “Lalu mamanya nak joko sekarang dimana?”
Joko
: “Ehm…. mama …mama …(sambil melihat ibunya dengan bingung), mama saya juga
sudah meninggal ma…”
Ibu
joko : (langsung berdiri dan menghadap pada joko) joko! Joko anakkku! Mbok
masih sehat dan sekarang masih berdiri di hadapanmu kamu bilang mbok sudah
meninggal. Astaghfirullah…joko. Aku mbokmu joko, yang mengandung kamu,
melahirkan kamu dan sekarang dihadapanmu kamu bilang sudah mati joko !”
Ariska
: (saat joko kebingungan) sebentar…. sayang ini siapa sich! Kamu bilang
pembantu kamu, tapi kok dia bilang dia ini ibunya kamu. Lalu yang benar yang
mana?”
Joko
: “Tenang sayang ….yang benar ini bukan ibuku tapi pembantuku. Dan ibuku sudah
meninggal”.
Ibu
joko : “Durhaka kamu joko !ini balasan kamu joko. Aku mbokmu joko!”
Joko
: “Enak saja !kamu bilang kamu ini ibuku ?” (sambil mendorong ibunya hingga
jatuh tersungkur kelantai)
Ibu
joko : (sambil berusaha berdiri dan membelakangi Joko) Durhaka kamu joko!
benar-benar kamu anak durhaka! Ini balasan kamu pada ibumu sendiri ?daripada
mbok melihat anak seperti kamu lebih baik mbok melihat patung !»
Joko
: (tiba-tiba saja joko terjatuh dan kakinya tidak bias digerakkan) “Aduh
kakiku! mbok…mbok…ampun mbok…ampun, maafkan joko mbok…”.
Ariska
: (sambil menangis melihat joko) “Ada apa sayang, kamu kenapa? Kakimu kenapa
?ma …ini bagaimana ma…?”
Ibu
ariska : “sudahlah nak…mama juga nggak tahu”
Ibu
joko : “Sekarang kamu mau mengakui aku sebagai mbokmu dihadapan mereka !
sekarang kamu mau! (sambil marah karena sakit hati)
Joko
: (sambil memohon-mohon) “Ampun mbok…ampun!”
Ibu
joko : ” tidak joko, ibu tidak akan memaafkan kamu. Ibu sudah terlanjur sakit
hati! Ini memang karma yang harus kamu terima!”
Dan akhirnya Jokopun
menjadi patung.
Ibu
Joko : (berbalik menghadap Joko) ” Jok , Jok, Jok kamu kenapa nak! Ayo
bicaralah pada ibu , ya Allah Joko ! mengapa kamu jadi seperti ini nak?
astaghfirullah apa yang telah aku katakan, aku telah mengutuk anakku sendiri.
Dan Ibu Jokopun hanya
dapat bersimpuh menangis menyaksikan anaknya yang menjadi patung
ANAK DURHAKA
Penulis
naskah :Fitriawati
Di
malam yang sunyi di sebuah rumah.
Juned
: mana hasil
jualan kuenya bu!
Aku
mau keluar, bisa stress aku berlama-lama di gubuk jelek ini tros.
Ibu
: bentar ya
nak, ibu salat dulu, nanti ibu lihat ada uang sisa gk?
Juned
: gak da
salat-salat, selalu ibu salat, berdoa, coba buka mata ibu, ada ngak perubahan
ma keluarga kita, tetap aja kita miskin bu, gak kaya-kaya.
Ibu
: nyebut
nak!
Gak
boleh kita ngomong gitu, mungkin sekarang belum dikabulkan
dengan
usaha dan doa insya allah akan dikabulkan.
Juned
: gak usah
ceramah deh bu, sini cepat duetnya.
Ibu
: gak da
nak, uang ibu tinggal sedikit tu pun untuk modal kue besok.
Juned
: gak mau
tahu, sini dompet ibu, dimana ibu simpan duetnya (sambil
membuang semua isi lemari)
Di
luar terdengar suara kereta.
Andi
: jun, cepat lah kawan kita dah nunggu tuh!!
Ibu
juned : nak, nak udah malam gak
usah pergi sebaiknya istirahat aja (sambil menarik lengan baju anaknya).
Juned
: lepasin aku bu, aku udah gedek, jangan ibu ngatur-ngatur aku.
Ibu
juned : (ibunya nekat menarik
bajunya, sehingga ibunya terjatuh dan kepalanya terbentur sudut
meja karena didorong oleh juned)
Juned
: yok bro, kita cabut!!
Andi
: tapi gimana ma nyokap lho keknya terluka coba lo lihat dulu.
Juned
: salah sendiri siapa suruh ngelarang-larang gue.
Dikasih
tawu keras kepala sih, biar tau rasa,
Yok
kita cabut aja.
Andi
: oke dech bos, beres!!
Di
tempat nongkrongan.
Very
: hae bro, kusut banget muka lho hari ne, kenapa sich macam culun
aja lo
(ha…ha…semua
kawan segengnya ketawa berbahak-bahak).
Juned
: resek lho…aku lagi bokek ni gak bisa main, boleh pinjem gak?
ntar
aku ganti dech…
very
: kapan gantinya, yang kemaren aja belum lo bayar.
Juned
: pelit amat sih lu jadi orang, aku pening nie barangnya mana?
Sini,
gak tahan lagi nie, cepat lach
Very
: nyantai bro, ya udah malam ni kita pesta ya, aku yang bayarin
dech.
Juned
: nah gitu dong, itu baru sobat gue.
Keesokan
paginya
Pak
keucik : bangun, bangun udah jam segini masih
aja tidur (sambil menepuk bahu
juned).
Juned
: (dengan masih sangat ngantuk, sambil menguap)
Apa
urusan lo bangunin gue, gue tahu lo pemimpin disini, tapi jangan
seenaknya
aja dong ngerusak kebahagiaan orang.
Kwn
juned : dengan serentak menyaut
Ya
betul itu.
Pak
keucik : maaf kalau dah ganggu kalian
Bapak
Cuma ngebangunin kalian buat ikut kerumah pak manna karena
orang
tuanya meninggal,
bapak
harap kalian ikut serta kepemakaman.
Juned
: ikut kerumah pak maman kumis itu!
Gak
banget dech pak. Bapak ja yang kesana orang dah mampus pun
dipikirkan,
emang kok kita kesana bisa bikin hidup lagi tu orang? Enggak
kan…
Pak
keucik : kalau kalian gak mau ikut ya udah gak
usah pergi.
Tapi
kalian gak pantas ngomong gitu.
Bapak
duluan ya.
Juned
: pigi aja sana, ngapaen uga sini lama-lama, bisa pekak kuping
kami
Dengar
ceramah bapak. (pak keucik menggelengkan kepala )
Eh
bro gue cabut dulu ya, siapa tahu ada pemasukan ni ma nyokap gue.
Kawannya
: ya udah abut aja sana, ntar malam jangan lupa ya
Juned
: beres, pasti gue datang
(juned
bergegas pulang)
Sesampai
di rumah
Juned
: bu!! (dengan suara membentak)
Ibu
: ya nak, kenapa (dengan suara serak)
Juned
: waduh…
Tempe,
tahu itu-itu ja makananya
Bosan
bu tiap hari makan makanan kek gini
Pantesan
aja ibu saket-saketan kek ayam keracunan.
Ibu
: masya Allah
Bersyukr
nak, kita masih bisa makan.
Juned
: apa bu!!
Bersyukur??
Amit-amit
dech, ibu tiap saat bersujud gak juga ada untungnya.
Ibu
: nak enggak baik ngomong kek gitu.
Juned
: udah lah bu!!
Gak
sah ceramah dech
Ibu
ja yang bersyukur sana!!
Oh
jangan lupa doain biar cepat kaya!
Ibu
: nak…
Juned
: bosan diceramahin melulu.
(dibuangnya
makanan ke lantai)
Dasar
orang tua…pekerjaannya ceramah, ngaji, salat, heran gue.
Ibu
: sambil menangis ibunya mengambil
kembali makanan yang dibuang
anaknya.
Juned
: bu!!
Sini
kalungnya
Ibu
: jangan nak ini satu-satunya peninggalan bapakmu buat Menyekolahi
adikmu.
Juned
: sekolah, sekolah. “ ngapaen
sekolah toh presiden udah ada, guru dah da
calon.
Mendingan
buat aku ja kalungnya.
(dengan
pemaksaan juned merampas paksa kalung ibunya).
Ibu
: nak tunggu
Juned
bergegas meninggali rumah
Dengan
kecepatann tinggi juned mengendrai sepeda motor buntutnya. Diperempatan jalan
mautpun tak bisa dikendali lg, juned terjatuh dia tak sadar diri. Matanya
terbentur batu.
Di
rumah sakit, saat juned telah sadar diri.
Juned
: bu… ibu dimana?
Ibu
: ibu di sampingmu nak.
Juned
: bu maafkan aku, aku gk kan lagi berbuat kejam
sama ibu, aku sekarang
Gk
bisa melihat lagi.
Aku
buta bu.
(dengan
tangisan terisak-risak juned meraba-raba tangan ibunya dan
menciumnya)
Ibu
: ia nak ibu sudah memaafkan
Asalnya
juned berjanji akan bertaubat dan kembali ke jalannya.
Naskah drama 1 (Kisah anak durhaka)
Peralatan yang dibutuhkan ;
- Baju kebaya (Ibunya Bento)
- Blazer atau Jas hitam (Mbah Syrup)
- Botol syrup (Mbah Syrup)
- Mangkok dan obat nyamuk bakar (Mbah Syrup)
- Botol di plastikkin hitam (Kardi)
- Bungkus obat (Kardi)
- Pisau mainan (Ibunya Bento)
- Kacamata, kemeja, dasi dan celana bahan (Jack)
- Dompet (Ibunya Bento)
- Uang mainan (Bento)
- Pistol mainan (Jack)
- Meja dan kursi
Peran dan watak tokoh :
Ema = Ibu dari Bento (Sabar, Baik hati)
Satrio = Bento (Antagonis, pemarah, mudah terpengaruh, pemberani)
Ahsan = Mbah Syrup (Peminum syrup, seorang dukun)
Qonita = Sinta (Protagonis, baik hati, pintar)
Mutiara = Santi (Protagonis, baik hati, pintar)
Tasha = Fani (Antagonis, cewe matre )
Della = Fina (Antagonis, cewe matre )
Ivan = Kardi (Antagonis, mata uangan)
Randy = Jack (Rentenir, kejam, jahat)
Pemeran pembantu :
- Fahmi Akbar = Anak buah Jack
- Fajar Tri Darmawa = Anak buah Jack
- Fiki Angga Azubi = Anak buah Jack
Kisah Anak Durhaka
Pada suatu hari, hidup seorang anak Sekolah Menengah Atas yang memiliki sifat yang labil. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya. Dengan kondisi ibunya yang bersusah payah mengurus nih anak curut yang durhaka.
Pada suatu hari, dimana burung-burung masih berkicau dan matahari masih terbit di sebelah timur, terjadi keributan di gubuk yang sudah seperti rumah. Sebenernya sih emang rumah..Kita langsung ajah ke TKP..!!!
Bento : “BU…!! BU…!! Come Here..!!
Ibunya datang sambil membawa dompet..
Ibu : “ Iyah, ada apa nak??”
Bento : “ Gue kan pengen sekolah nih.. Bagi duit lah..!! GE PE EL…!!!!”
Ibu : “Ibu ga punya duit nak.. Ini ajah tinggal uang ibu untuk bayar
arisan nanti..”
Bento : “Hhaaaahhhh…!!!! BULL DOG..!!! eh, Bull shit..!!”
Ibu : “ Bener nak, ibu ga bohong..”
Bento : “ Udahlah, itu aja bawa sini..!!!”
Bento merampas dompet ibunya, mengambil isinya dan membuang dompet itu ke lantai..Lalu Bento pun pergi ke sekolah. Ibunya pun hanya bisa duduk dan menangis sambil berdoa..
Ibu : “ Ya Allah..Ampunilah dosa anakku ini..”
Di sekolah, Kardi , Fina dan Fani sedang mengobrol. Tiba-tiba mereka melihat Bento yang sambil memegang duit..
Kardi : “Eh girls,Liat tuh si Bento, kayaknya lagi banyak duit tuh bocah.”
Fani : “Wah, iyah ya..Kita kerjain ajah tu bocah..”
Kardi : “Gimana caranya??”
Fina : “Gampang..Gini ajah..”
Fina berbisik-bisik dengan Fani dan Ivan..Tetapi dari belakang mereka ada Sinta dan Santi yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka.
Kardi : “Okeh, ide bagus tuh..!!”
Fina : “Iya donk..siapa dulu..F-I-FI, N-As-NA..Della..!”
Fani : “Yaudah, langsung ajah yuk kita bergerak..!”
Semua : “Ayoo..!!”
Fani dan Fina mendekati Bento..
Fani : “ Hai Bento..Lagi ngapain nih??”
Bento : “Lagi salto..!! Ga liat nih lagi ngitung duit..”
Fina : “Weee..banyak duit nih..Oya, mau ikut kita party ga??”
Bento : “ Party??? Kapan?? Dimana??”
Fani : “ Hhhmmm…Nanti pulang sekolah di rumah gue..Mau ga??”
Bento : “Boleh-boleh..tapi seru ga??”
Fani : “Weeiitss..!! Seru donk..Loe bakal have fun dah..trus loe pasti
bakal nge-fly..Tapi kan di dunia ini ga ada yang gratis..”
Bento : “ Tenang ajah..Nih..!! (Bento langsung ngasih semua uangnya)
Fina : “Okeh..gue tunggu ya pulang sekolah..”
Bento : “Yooo..”
Sepulang sekolah..
Sinta : “ eh..eh..eh.. Bento, tunggu..!”
Bento : “ Ada apa sih??”
Santi : “Tunggu dulu donk..Loe mau kemana??”
Bento : “ Mau ada urusan, Penting nih..Ada apa sih??”
Santi : “Hhmm..gimana yah?? Hhhmm…Loe mau ke rumah Fani ya??”
Bento : “ Iya, mank kenapa??”
Santi : “Hhhmmm…hmmm..”
Bento pun siap meninggalkan mereka..tapi..
Sinta : “ Eh, eh ..tunggu dulu..Sebaiknya loe jangan kesana deh..Loe
ama kita ajah belajar bareng..Besok kan banyak PR.”
Bento : “Hah..!! Males gue ngerjain PR, tiap hari Pr mulu, bisa pecah nih
otak gue..Udah ya, gue buru-buru”
Bento pun pergi..
Santi : “Ah, lo sih ngajak belajar bareng. Udah tau dia ga mau..”
Sinta : “ Yeee…lagian loe daritadi ngomongnya lama banget..”
Santi : “Yaudah..Yaudah..Mendingan kita ikutin dia ajah..”
Sinta : “Yaudah, ayoo..”
Di rumah Fani. Kardi, Fani dan Fina memberi Bento minuman terlarang dan memberikan seekor anak manusia ini sebuah obat-obatan terlarang, yaitu narkoba. Mereka ingin membuat Bento tertidur dan mengambil isi dompetnya. Tetapi disaat Fina mengambil dompetnya...
Fina : “Ah, Kamprett..!! Kaga ada isinya cuy..”
Fani : “ Yah ampun, capek-capek kita kerjain nih anak..Udah, keluarin
ajah ni bocah..!!”
Mereka bertiga pun mengankat Bento dan menaruhnya di tengah jalan..Santi dan Sinta pun datang..Dan membawa Bento pulang ke rumahnya.Keesokan harinya…Bento tidak pergi ke sekolah. Dia pergi ke tempat paranormal-paranormal terkenal untuk meminta seorang tuyul agar dia bisa mendapatkan banyak uang. Akhirnya ia pun sampai di tempat paranormal terkenal.. Dia pun masuk ke sebuah ruangan.
Bento : “Bang, ini tempat paranormal ya??”
Mbah Syrup : “ Bukan, ini tempat dukun..Mank ada urusan apa sampean??”(Minum)
Bento : “Saya lagi butuh duit bang..”
Mbah Syrup : “ Kalo butuh duit jangan ke sini, ke koruptor ajah tuh..!! Tapi kalo mau saya ada kenalan yang bisa pinjemin duit.”( Minum)
Bento : “Waahh..Boleh juga tuh bang..Siapa??”
Mbah Syrup : “Abang-abang..!! Mbah..!! Mank gue abang loe..!! (Minum)
Bento : “Owh..iyah iyah ..maaf mbah..”
Mbah Syrup : “ Ntar mbah panggilin dulu temen mbah..”(Minum)
Mbah syrup pun mengambil telpon Blackberrynya..
Mbah Syrup : “Bro..ada job nih..”(Minum)
Jack : “ Okeh..ketemuan dimana nih??”
Mbah Syrup : “Tempat gue ajah bro..Gue tunggu yee..”(Minum)
Jack : “Siap baik Mbah..”
Mbah Syrup pun langsung menutup telepon..Tidak lama kemudian,
Jack datang..
Mbah Syrup : “Nih orangnya..! Mbah mau ke toilet dulu..”
Jack : “Siap Mbah..”
Bento : “Makasih ya mbah..”
Jack : “Loe lagi butuh duit??Berapa??”
Bento : “Iya bang..sekitar 10 jeti bang..”
Jack : “Okeh..gampang. Tapi ada syaratnya.. Minggu depan harus udah lunas dengan bunga 20 %”
Bento : “Siap bang..It’s Easy..”
Jack : “Ntar dulu..Loe harus tanda tangan dulu perjanjiannya..”
Kemudian Jack pun mengambil tasnya..Dan mengambil sesuatu di
Dalam tasnya. Bento pun menandatanginya.Keesokkan harinya, Bento pun
ke sekolah..Dia berniat Party lagi di rumah Fani. Tetapi Santi dan Sinta
tidak henti-hentinyamencoba menghalangi Bento..Bento pun sedang pusing
karena pengaruh obat-obatan.
Sinta : “Loe kenapa Ben??”
Bento : “Ga apa-apa..”
Sinta : “Owh..Bento, loe mau ke rumah Fani lagi nanti??”
Bento : “Iya..kenapa??”
Santi : “Jangan Bento..Mendingan loe nganterin gue ajah sama Sinta. Kita ke Toko buku.”
Bento : “ Ah, males ah..Gue pengen Have fun cuy..”
Santi : “Tapi kan gue takut loe kenapa-kenapa..”
Bento : “Peduli amat loe sama gue..!!
Bento pun pergi meninggalkan Santi dan Sinta..Kemudian, Bento pun
menjadi pecandu narkoba. Dia jadi sering mengkonsumsi narkoba setiap
hari. Sampai dia pun lupa bahwa dia lupa akan utangnya terhadap rentenir.
Sehinggasebuah konflik pun terjadi. Jack dan anak buahnya mendatangi
Bento dan mengancam Bento yang sedang pulang sekolah.
Jack : “Itu orangnya, bawa ke hadapan saya sekarang juga..!!”
Anak buahnya : “Siap, ngerti bos..!!”
Anak buahnya menarik-narik Bento, tetapi Bento melawan.
Perkelahian pun terjadi, namun Bento kalah karena anak buahnya
Jack sangat banyak..Bento pun di bawa dengan keadaan bonyok.
Jack :”Heh..!! Curut..!! Katanya loe sanggup ngelunasin utang loe dalam waktu 1 minggu..Mana..!! Sekarang udah 10 hari ni..”
Bento : “Iya bang..Maaf, gue belum ada duit..1 minggu lg deh..”
Jack : “Apaan..!! 1 minggu lagi?? Ga, gue kasih waktu loe 3 hari lagi..Sampe loe ga bisa bayar..Liat ajah akibatnya..!!
Bento : “Iyah bang..”
Bento dijatuhkan dan Jack dkk pergi meniggalkan Bento..
Di sekolah..Bento terlihat sedih,duduk sendirian..Tiba-tiba Sinta dan
Santi datang.
Santi : “Sin, Loe liat deh tu si Bento.,! Daritadi kok dia diem mulu..Ada apa ya??”
Sinta : “Ga tau deh.. Kita samperin ajah yuk..!”
Santi : “Ayo deh..”
Mereka berdua pun menghampiri Bento yang sedang duduk sendirian..
Sinta : “Bento, loe kenapa??”
Santi : “Iya Ben, loe kenapa??”
Bento : “Ga apa-apa kok..Makasih yah udah mau perhatian sama gue.”
Sinta : “Iya, sama-sama Ben..Tapi, sebenernya loe kenapa sih?? Daritadi
diem mulu..”
Bento pun hanya terdiam..
Sinta : “Heh..Bento, jawab donk..Loe kenapa??”
Bento : “Eh, iya..maaf..Ga apa-apa kok..udah tenang ajah..Gue ke kantin
dulu yah..”
Sin & San : “Yoo..”
Bento pun ke kantin. Keesokan harinya, Bento bertemu dengan Kardi, Fani dan Fina..Mereka bertiga mengajak Bento untuk mabuk-mabukkan lagi..
Kardi : “Hay Bento mameenn…!! Kita party lagi nyookk..!”
Bento : “Nggak ah, gue lagi boke nih..Loe loe ajah ya..!”
Fani : “Wah, Bento kita udah berubah nih..udah ga asik kayak dulu
lagi..”
Fina : “Iya nih..Udah ga seru temenan sama Bento..Udah sih ikut ajah..”
Kardi : “Iya broo..masalah duit kali ini gue yang traktir dah..”
Bento : “Hhhmm..Yaudah deh..” (Bento menjawab dengan terpaksa..”
Mereka ber4 pun mabuk-mabukkan lagi. Tetapi di lain tempat..
Jack : “Permisi..! Askumm..!!”
Ibu : “Iyah..Waskum..Siapa yah??’’
Jack : “ Diam..Diam..!! Cepat, geledah rumahnya..”
Anak buah : “Baik, Siap boss..!!”
Jack menyekap ibunya Bento dan anak buahnya mengacak-acak isi rumahnya..Tetapi, mereka tidak menemukan barang berharga satu pun..Tiba-tiba ibunya Bento menggigit tangannya Jack..
Jack : “Awwww…!!! Heh, cepat tangkap dia dan bunuh dia..!!”
Kemudian anak buahnya mengambil sebuah pisau dan langsung menusuk Ibunya Bento dari belakang..Ibunya pun mati tak berdaya..Di rumah Fani.
Sinta : “Heh..Bento, cepet pulang ke rumah..Ibu loe..!!”
Bento : “ Haah..!! Apaan sih loe ganggu ajah..Ayo coy, kita minum
lagi..”
Santi : “Ibu Loe dibunuh sama orang ga dikenal..!! Cepetan pulang..!!”
Bento : “APAA..!!!! Serius loe??”
Santi : “Iya, gue serius..!!”
Bento, Santi dan Sinta pun langsung pulang menuju rumahnya, dan ketika melihat ibunya terbaring tak berdaya..
Bento : “Ibu?? Ibu ga apa-apa kan?? Ibu..!! IBU,..!!”
Santi : “Sabar yah Ben, ini emang cobaan..”
Bento : “ Ibu..!! Maafkan aku ibu..Siapa yang berani berbuat seperti ini
bu??”
Sinta : “Tadi sih kata tetangga, ada orang yang pake baju item 4 orang
yang dtg kesini.”
Bento : “Ini pasti si Jack..!!”
Bento pun pergi ke tempat Jack..
Bento : “Heh..!! Loe yang udah berani bunuh nyokap gue ya..!”
Jack : “Hhhahahaha…Kalo memang iya, kenapa?? Itulah akibatnya kalo
tidak menepati janji..”
Bento : “Siallaann…!! Akan kubunuh kau..!!!”
Jack : “Serang dia..!!
Bento menyuruh anak buahnya melawan Bento yang sendirian..Bento pun bertarung dengan mereka. Sampai akhirnya Bento menang melawan mereka, namun sial nasibnya. Dia pun tertembak oleh Jack..Dan Bento pun mati di tempat.
Amanat :
1. Janganlah kita melawan orang tua kita
2. Jangan kita mabuk-mabukkan dan mengkonsumsi narkoba.
3. Jangan mudah terpengaruh.
4. Jangan pernah mengingkari Janji
5. Kita itu sesama manusia harus saling mengingatkan bila ada seseorang yang akan masuk dalam dunia jahat.
Demikianlah penampilan dari kelompok kami. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dan bila ada kata-kata yang membuat para hadirin tersinggung. Terima kasih atas perhatiannya.
- Baju kebaya (Ibunya Bento)
- Blazer atau Jas hitam (Mbah Syrup)
- Botol syrup (Mbah Syrup)
- Mangkok dan obat nyamuk bakar (Mbah Syrup)
- Botol di plastikkin hitam (Kardi)
- Bungkus obat (Kardi)
- Pisau mainan (Ibunya Bento)
- Kacamata, kemeja, dasi dan celana bahan (Jack)
- Dompet (Ibunya Bento)
- Uang mainan (Bento)
- Pistol mainan (Jack)
- Meja dan kursi
Peran dan watak tokoh :
Ema = Ibu dari Bento (Sabar, Baik hati)
Satrio = Bento (Antagonis, pemarah, mudah terpengaruh, pemberani)
Ahsan = Mbah Syrup (Peminum syrup, seorang dukun)
Qonita = Sinta (Protagonis, baik hati, pintar)
Mutiara = Santi (Protagonis, baik hati, pintar)
Tasha = Fani (Antagonis, cewe matre )
Della = Fina (Antagonis, cewe matre )
Ivan = Kardi (Antagonis, mata uangan)
Randy = Jack (Rentenir, kejam, jahat)
Pemeran pembantu :
- Fahmi Akbar = Anak buah Jack
- Fajar Tri Darmawa = Anak buah Jack
- Fiki Angga Azubi = Anak buah Jack
Kisah Anak Durhaka
Pada suatu hari, hidup seorang anak Sekolah Menengah Atas yang memiliki sifat yang labil. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya. Dengan kondisi ibunya yang bersusah payah mengurus nih anak curut yang durhaka.
Pada suatu hari, dimana burung-burung masih berkicau dan matahari masih terbit di sebelah timur, terjadi keributan di gubuk yang sudah seperti rumah. Sebenernya sih emang rumah..Kita langsung ajah ke TKP..!!!
Bento : “BU…!! BU…!! Come Here..!!
Ibunya datang sambil membawa dompet..
Ibu : “ Iyah, ada apa nak??”
Bento : “ Gue kan pengen sekolah nih.. Bagi duit lah..!! GE PE EL…!!!!”
Ibu : “Ibu ga punya duit nak.. Ini ajah tinggal uang ibu untuk bayar
arisan nanti..”
Bento : “Hhaaaahhhh…!!!! BULL DOG..!!! eh, Bull shit..!!”
Ibu : “ Bener nak, ibu ga bohong..”
Bento : “ Udahlah, itu aja bawa sini..!!!”
Bento merampas dompet ibunya, mengambil isinya dan membuang dompet itu ke lantai..Lalu Bento pun pergi ke sekolah. Ibunya pun hanya bisa duduk dan menangis sambil berdoa..
Ibu : “ Ya Allah..Ampunilah dosa anakku ini..”
Di sekolah, Kardi , Fina dan Fani sedang mengobrol. Tiba-tiba mereka melihat Bento yang sambil memegang duit..
Kardi : “Eh girls,Liat tuh si Bento, kayaknya lagi banyak duit tuh bocah.”
Fani : “Wah, iyah ya..Kita kerjain ajah tu bocah..”
Kardi : “Gimana caranya??”
Fina : “Gampang..Gini ajah..”
Fina berbisik-bisik dengan Fani dan Ivan..Tetapi dari belakang mereka ada Sinta dan Santi yang sedang mendengarkan pembicaraan mereka.
Kardi : “Okeh, ide bagus tuh..!!”
Fina : “Iya donk..siapa dulu..F-I-FI, N-As-NA..Della..!”
Fani : “Yaudah, langsung ajah yuk kita bergerak..!”
Semua : “Ayoo..!!”
Fani dan Fina mendekati Bento..
Fani : “ Hai Bento..Lagi ngapain nih??”
Bento : “Lagi salto..!! Ga liat nih lagi ngitung duit..”
Fina : “Weee..banyak duit nih..Oya, mau ikut kita party ga??”
Bento : “ Party??? Kapan?? Dimana??”
Fani : “ Hhhmmm…Nanti pulang sekolah di rumah gue..Mau ga??”
Bento : “Boleh-boleh..tapi seru ga??”
Fani : “Weeiitss..!! Seru donk..Loe bakal have fun dah..trus loe pasti
bakal nge-fly..Tapi kan di dunia ini ga ada yang gratis..”
Bento : “ Tenang ajah..Nih..!! (Bento langsung ngasih semua uangnya)
Fina : “Okeh..gue tunggu ya pulang sekolah..”
Bento : “Yooo..”
Sepulang sekolah..
Sinta : “ eh..eh..eh.. Bento, tunggu..!”
Bento : “ Ada apa sih??”
Santi : “Tunggu dulu donk..Loe mau kemana??”
Bento : “ Mau ada urusan, Penting nih..Ada apa sih??”
Santi : “Hhmm..gimana yah?? Hhhmm…Loe mau ke rumah Fani ya??”
Bento : “ Iya, mank kenapa??”
Santi : “Hhhmmm…hmmm..”
Bento pun siap meninggalkan mereka..tapi..
Sinta : “ Eh, eh ..tunggu dulu..Sebaiknya loe jangan kesana deh..Loe
ama kita ajah belajar bareng..Besok kan banyak PR.”
Bento : “Hah..!! Males gue ngerjain PR, tiap hari Pr mulu, bisa pecah nih
otak gue..Udah ya, gue buru-buru”
Bento pun pergi..
Santi : “Ah, lo sih ngajak belajar bareng. Udah tau dia ga mau..”
Sinta : “ Yeee…lagian loe daritadi ngomongnya lama banget..”
Santi : “Yaudah..Yaudah..Mendingan kita ikutin dia ajah..”
Sinta : “Yaudah, ayoo..”
Di rumah Fani. Kardi, Fani dan Fina memberi Bento minuman terlarang dan memberikan seekor anak manusia ini sebuah obat-obatan terlarang, yaitu narkoba. Mereka ingin membuat Bento tertidur dan mengambil isi dompetnya. Tetapi disaat Fina mengambil dompetnya...
Fina : “Ah, Kamprett..!! Kaga ada isinya cuy..”
Fani : “ Yah ampun, capek-capek kita kerjain nih anak..Udah, keluarin
ajah ni bocah..!!”
Mereka bertiga pun mengankat Bento dan menaruhnya di tengah jalan..Santi dan Sinta pun datang..Dan membawa Bento pulang ke rumahnya.Keesokan harinya…Bento tidak pergi ke sekolah. Dia pergi ke tempat paranormal-paranormal terkenal untuk meminta seorang tuyul agar dia bisa mendapatkan banyak uang. Akhirnya ia pun sampai di tempat paranormal terkenal.. Dia pun masuk ke sebuah ruangan.
Bento : “Bang, ini tempat paranormal ya??”
Mbah Syrup : “ Bukan, ini tempat dukun..Mank ada urusan apa sampean??”(Minum)
Bento : “Saya lagi butuh duit bang..”
Mbah Syrup : “ Kalo butuh duit jangan ke sini, ke koruptor ajah tuh..!! Tapi kalo mau saya ada kenalan yang bisa pinjemin duit.”( Minum)
Bento : “Waahh..Boleh juga tuh bang..Siapa??”
Mbah Syrup : “Abang-abang..!! Mbah..!! Mank gue abang loe..!! (Minum)
Bento : “Owh..iyah iyah ..maaf mbah..”
Mbah Syrup : “ Ntar mbah panggilin dulu temen mbah..”(Minum)
Mbah syrup pun mengambil telpon Blackberrynya..
Mbah Syrup : “Bro..ada job nih..”(Minum)
Jack : “ Okeh..ketemuan dimana nih??”
Mbah Syrup : “Tempat gue ajah bro..Gue tunggu yee..”(Minum)
Jack : “Siap baik Mbah..”
Mbah Syrup pun langsung menutup telepon..Tidak lama kemudian,
Jack datang..
Mbah Syrup : “Nih orangnya..! Mbah mau ke toilet dulu..”
Jack : “Siap Mbah..”
Bento : “Makasih ya mbah..”
Jack : “Loe lagi butuh duit??Berapa??”
Bento : “Iya bang..sekitar 10 jeti bang..”
Jack : “Okeh..gampang. Tapi ada syaratnya.. Minggu depan harus udah lunas dengan bunga 20 %”
Bento : “Siap bang..It’s Easy..”
Jack : “Ntar dulu..Loe harus tanda tangan dulu perjanjiannya..”
Kemudian Jack pun mengambil tasnya..Dan mengambil sesuatu di
Dalam tasnya. Bento pun menandatanginya.Keesokkan harinya, Bento pun
ke sekolah..Dia berniat Party lagi di rumah Fani. Tetapi Santi dan Sinta
tidak henti-hentinyamencoba menghalangi Bento..Bento pun sedang pusing
karena pengaruh obat-obatan.
Sinta : “Loe kenapa Ben??”
Bento : “Ga apa-apa..”
Sinta : “Owh..Bento, loe mau ke rumah Fani lagi nanti??”
Bento : “Iya..kenapa??”
Santi : “Jangan Bento..Mendingan loe nganterin gue ajah sama Sinta. Kita ke Toko buku.”
Bento : “ Ah, males ah..Gue pengen Have fun cuy..”
Santi : “Tapi kan gue takut loe kenapa-kenapa..”
Bento : “Peduli amat loe sama gue..!!
Bento pun pergi meninggalkan Santi dan Sinta..Kemudian, Bento pun
menjadi pecandu narkoba. Dia jadi sering mengkonsumsi narkoba setiap
hari. Sampai dia pun lupa bahwa dia lupa akan utangnya terhadap rentenir.
Sehinggasebuah konflik pun terjadi. Jack dan anak buahnya mendatangi
Bento dan mengancam Bento yang sedang pulang sekolah.
Jack : “Itu orangnya, bawa ke hadapan saya sekarang juga..!!”
Anak buahnya : “Siap, ngerti bos..!!”
Anak buahnya menarik-narik Bento, tetapi Bento melawan.
Perkelahian pun terjadi, namun Bento kalah karena anak buahnya
Jack sangat banyak..Bento pun di bawa dengan keadaan bonyok.
Jack :”Heh..!! Curut..!! Katanya loe sanggup ngelunasin utang loe dalam waktu 1 minggu..Mana..!! Sekarang udah 10 hari ni..”
Bento : “Iya bang..Maaf, gue belum ada duit..1 minggu lg deh..”
Jack : “Apaan..!! 1 minggu lagi?? Ga, gue kasih waktu loe 3 hari lagi..Sampe loe ga bisa bayar..Liat ajah akibatnya..!!
Bento : “Iyah bang..”
Bento dijatuhkan dan Jack dkk pergi meniggalkan Bento..
Di sekolah..Bento terlihat sedih,duduk sendirian..Tiba-tiba Sinta dan
Santi datang.
Santi : “Sin, Loe liat deh tu si Bento.,! Daritadi kok dia diem mulu..Ada apa ya??”
Sinta : “Ga tau deh.. Kita samperin ajah yuk..!”
Santi : “Ayo deh..”
Mereka berdua pun menghampiri Bento yang sedang duduk sendirian..
Sinta : “Bento, loe kenapa??”
Santi : “Iya Ben, loe kenapa??”
Bento : “Ga apa-apa kok..Makasih yah udah mau perhatian sama gue.”
Sinta : “Iya, sama-sama Ben..Tapi, sebenernya loe kenapa sih?? Daritadi
diem mulu..”
Bento pun hanya terdiam..
Sinta : “Heh..Bento, jawab donk..Loe kenapa??”
Bento : “Eh, iya..maaf..Ga apa-apa kok..udah tenang ajah..Gue ke kantin
dulu yah..”
Sin & San : “Yoo..”
Bento pun ke kantin. Keesokan harinya, Bento bertemu dengan Kardi, Fani dan Fina..Mereka bertiga mengajak Bento untuk mabuk-mabukkan lagi..
Kardi : “Hay Bento mameenn…!! Kita party lagi nyookk..!”
Bento : “Nggak ah, gue lagi boke nih..Loe loe ajah ya..!”
Fani : “Wah, Bento kita udah berubah nih..udah ga asik kayak dulu
lagi..”
Fina : “Iya nih..Udah ga seru temenan sama Bento..Udah sih ikut ajah..”
Kardi : “Iya broo..masalah duit kali ini gue yang traktir dah..”
Bento : “Hhhmm..Yaudah deh..” (Bento menjawab dengan terpaksa..”
Mereka ber4 pun mabuk-mabukkan lagi. Tetapi di lain tempat..
Jack : “Permisi..! Askumm..!!”
Ibu : “Iyah..Waskum..Siapa yah??’’
Jack : “ Diam..Diam..!! Cepat, geledah rumahnya..”
Anak buah : “Baik, Siap boss..!!”
Jack menyekap ibunya Bento dan anak buahnya mengacak-acak isi rumahnya..Tetapi, mereka tidak menemukan barang berharga satu pun..Tiba-tiba ibunya Bento menggigit tangannya Jack..
Jack : “Awwww…!!! Heh, cepat tangkap dia dan bunuh dia..!!”
Kemudian anak buahnya mengambil sebuah pisau dan langsung menusuk Ibunya Bento dari belakang..Ibunya pun mati tak berdaya..Di rumah Fani.
Sinta : “Heh..Bento, cepet pulang ke rumah..Ibu loe..!!”
Bento : “ Haah..!! Apaan sih loe ganggu ajah..Ayo coy, kita minum
lagi..”
Santi : “Ibu Loe dibunuh sama orang ga dikenal..!! Cepetan pulang..!!”
Bento : “APAA..!!!! Serius loe??”
Santi : “Iya, gue serius..!!”
Bento, Santi dan Sinta pun langsung pulang menuju rumahnya, dan ketika melihat ibunya terbaring tak berdaya..
Bento : “Ibu?? Ibu ga apa-apa kan?? Ibu..!! IBU,..!!”
Santi : “Sabar yah Ben, ini emang cobaan..”
Bento : “ Ibu..!! Maafkan aku ibu..Siapa yang berani berbuat seperti ini
bu??”
Sinta : “Tadi sih kata tetangga, ada orang yang pake baju item 4 orang
yang dtg kesini.”
Bento : “Ini pasti si Jack..!!”
Bento pun pergi ke tempat Jack..
Bento : “Heh..!! Loe yang udah berani bunuh nyokap gue ya..!”
Jack : “Hhhahahaha…Kalo memang iya, kenapa?? Itulah akibatnya kalo
tidak menepati janji..”
Bento : “Siallaann…!! Akan kubunuh kau..!!!”
Jack : “Serang dia..!!
Bento menyuruh anak buahnya melawan Bento yang sendirian..Bento pun bertarung dengan mereka. Sampai akhirnya Bento menang melawan mereka, namun sial nasibnya. Dia pun tertembak oleh Jack..Dan Bento pun mati di tempat.
Amanat :
1. Janganlah kita melawan orang tua kita
2. Jangan kita mabuk-mabukkan dan mengkonsumsi narkoba.
3. Jangan mudah terpengaruh.
4. Jangan pernah mengingkari Janji
5. Kita itu sesama manusia harus saling mengingatkan bila ada seseorang yang akan masuk dalam dunia jahat.
Demikianlah penampilan dari kelompok kami. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dan bila ada kata-kata yang membuat para hadirin tersinggung. Terima kasih atas perhatiannya.
*Batu Menangis*
Di sebuah
kota, hiduplah seorang janda bersama dengan ketiga anaknya. Janda tersebut
bernama Ibu Ati. Anak pertamanya bernama Juleha yang memiliki watak keras
kepala, jahat kepada saudara-saudaranya dan durhaka kepada ibunya. Sedangkan
anak kedua dan ketiganya bernama Nur dan Anti, mereka memiliki watak yang jauh
berbeda dengan watak kakaknya. Nur dan Anti merupakan anak yang baik dan selalu
membantu ibunya.
Ibu Ati selalu sabar dan tabah dalam menjalani hidupnya. Walaupun
suaminya telah meninggal dunia setahun yang lalu akibat serangan jantung.
Seperti biasanya, pada pagi hari tepatnya jam 04.45, Ibu Ati
membangunkan anak pertamanya yang bernama Juleha untuk shalat.
Ibu: Leha………leha… bangun nak !!!! sekarang sudah subuh, ayo kita
shalat. Leha, bangun nak !!!
Leha,
Leha,Leha (sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar anaknya)
Sudah 6 kali sang ibu membangunkan anaknya, tapi anaknya tidak
bangun-bangun juga. Tiba-tiba anak kedua datang yang bernama Nur yang sudah memakai
mukenah.
Nur:
Ibu,ibu ngapain di sini??? (sambil memegang bahu ibunya)
Ibu: ibu
sedang membangunkan kakak kamu
Nur: sudahlah bu’, ibu kaya’ baru tau ka’ Leha ajach… dia kan,
nggak pernah shalat
Ibu: tapi… ibu ingin mengajak kakak kamu untuk shalat
Nur: kalau begitu, biar Nur ajach yang membangunkan ka’ Leha
Nur pun memanggil-manggil kakaknya dan mengetuk-ngetuk pintu kamar
kakaknya tersebut.
Nur: kak Leha… bangun ka’, kita shalat subuh , ka’ Leha bangun
ka’, bangun……
Leha pun terbangun akibat suara Nur yang cukup keras. Dan membuka
mata kanannya.
Leha: aduh…… ngapain sich kalian teriak-teriak di depan kamar aku
??? berisik banget sich…( sambil menggaruk-garuk kepalanya dan menguap)
Ibu: ayo nak, kita shalat subuh…
Nur: iya ka’ Leha, ayo kita shalat!!!!
Tiba-tiba Leha bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu
kamarnya. Setelah membuka pintu kamarnya, Leha langsung mendorong adik dan
ibunya.
Ibu:
astagfirullah al azim
Leha: ih…
ngapain kamu atur-atur aku, emangnya kamu siapa?
Nur: ka’ Leha sadar, ini ibu ka’,,, nggak apa-apa kalau aku yang
kakak gituin, tapi ibu????
Leha: eh, diam kamu, namaku bukan Leha tapi Bella, “B-E-L-L-A” (
sambil mengangkat tangannya dan menggerakannya sesuai dengan nada yang di
ucapkan)
Ibu: sejak kapan nama kamu berubah menjadi Bella?
Leha: sejak hari ini, kamu,kamu nggak boleh panggil aku Leha !!!
Nur:ya udah…??? terserah…… nama kakak siapa yang penting kakak
harus shalat. Soalnya ibu udah dari tadi di depan pintu kamar kakak ( sambil
berdiri dan menarik tangan kakaknya)
Leha: ih… jangan so’ ngatur-ngatur dech!!! Eh… lepas tangan kakak
Nur:ayo… kakak harus shalat!!!
Leha: kakak bilang lepas… tangan kakak sakit tau???
Karena Nur tidak mau melepaskan tangan kakaknya, akhirnya Leha pun
mendorong adiknya (Nur)
Nur:
kakak bener-bener jahat……
Ibu:
sudah Nur, sudah ! lebih baik kita pergi shalat
Tiba-tiba anak ketiga yang bernama Anti terbangun melihat ibu dan kakaknya
dan dia langsung membantu ibu dan kakaknya untuk berdiri.
Anti:
astagfirullah…… ibu…kakak… ibu sama kakak kenapa ???
Leha: ini lagi, sana!!! Cepat kalia pergi!!! Ingat! Jangan ganggu
aku lagi, aku ngantuk! (sambil menutup pintu kamarnya dengan cukup keras)
Anti: aduh… emangnya ini ada apa sich bu’ ??? ( sambil memegang
tangan ibunya)
Ibu: nggak apa-apa ko’ nak, sudah… ayo kita shalat bersama-sama
Anti: anti mau berwudhu dulu ya bu???
Nur: saya dan ibu mau berwudhu kembali, yak an bu’ ?
Ibu: iya nak
Mereka berdiri lalu pergi mengambil air wudhudan segera shalat.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 06.00, saatnya Nur dan Anti ke
sekolah. Tetapi sebelumnya, mereka mandi.
Pada saat Nur masuk ke kamar mandi, dia melihat sebuah baskom
besar yang berisi air hangat.
Nur: wah… ada air hangat nich…!!! Air ini untuk siapa yach???
(sambil menyentuh air tersebut dan berfikir)
Nur: mendingan aku pakai aja air ini
Anti: kak cepat ya…!!! Soalnya saya juga mau mandi, nanti kita
bisa terlambat ke sekolah, loh…???
Nur: Iya…Iya…iya…
Tak terasa Nur telah selesai mandi, lalu manuju ke kamar, dan
giliran Anti untuk mandi.
Anti:
asyik… akhirnya kakak selesai juga???
Nur: nah…
sekarang giliran kamu. Masuk sana!!!
Anti:
baik kak…
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 07.00, Nur dan Anti berangkat ke
sekolah. Tak lama setelah Nur dan Anti berangkat ke sekolah, Leha pun
bangun dan langsung ke kamar mandi. Kemudian dia mencari-cari air hangatnya,
tetapi dia hanya melihat baskom yang kosong. Dan dia memanggil-manggil ibunya.
Leha: aduh…… air hangatnya mana sich??? Bu…bu…bu…(teriaknya dengan
keras)
Tidak lama kemudian,
ibunya datang dan menghampiri Leha
Ibu: ada apa nak ? (dengan membungkukkan badannya)
Leha: air hangatnya mana???
Ibu: tadi ibu sudah menyiapkannya, lalu ibu simpan di baskom
itu…(sambil menunjuk baskom tersebut)
Leha: mana??? Liat ajach kalau ada! Sana!!! (sambil mendorong
ibunya)
Ibu: aduh, sakit nak !!! (sambil memegang kakinya)
Sang ibu
heran, karena dia hanya melihat baskom yang kosong
Ibu: astagfirullah…… kenapa baskomnya kosong??? Tadi ibu sudah
menyiapkannya dan menyimpannya di baskom ini nak…
Leha: alah…… alasan ajach kamu,,,, pasti ibu maleskan menyiapkan
air hangat untuk aku
Ibu: nggak ko’ nak… nggak…
Leha: alah… alasan (sambil menarik rambut ibunya)
Ibu: astagfirullah… leha…( sambil berlinangan air mata)
Leha: eh…… kan aku udah bilang, jangan panggil aku Leha, nama aku
tuch…. Bukan Leha, tapi namaku “BELLA”. Ibu ajach tuh yang beri aku nama yang
kampungan (sambil menarik rambut ibunya semakin keras)
Sang ibu hanya
diam sambil berlinangan air mata
Leha: alah… jangan nangis , itu hanya air mata buaya kan…??? Dasar
cengeng (sambil menjitak kepala ibunya)
Ibu: jangan nak, kepala ibu sakit… (dengan memegang kepalanya dan
terus-menerus menangis)
Leha: udah… sana pergi!!! Aku mau mandi. Terpaksa dech aku pakai
air ini…(sambil menendang ibunya)
Sang ibu pun pergi ke dapur dan duduk sambil menangis dan meratapi
sikap anaknya yang begitu durhaka
Ibu: ya… Allah, mengapa anakku jadi begini ??? apakah selama ini
aku telah salah mengajarinya??? Aku memang orang tua yang tidak berguna… aku
tak dapat mendidik anakku sendiri (sambil menangis)
Tak terasa, Nur dan Anti
pun sudah pulang sekolah
Nur & Anti: assalamu alaikum…… (dengan serentak)
Nur: de’ ibu mana ya ???
Anti: nggak tau kak , mungkin ibu ada di dapur sedang memasak… ayo
kita masuk!!! (dengan memegang tangan kakaknya)
Setelah mereka masuk ke dalam dapur, mereka kaget melihat ibunya
yang duduk sambil menangis
Anti: astagfirullah… ibu……
Nur: ibu…..
Anti: ibu, kenapa ??? ( sambil membantu ibunya untuk bangun)
Ibu: ibu nggak apa-apa na’. kalian sudah pulang ??? biasanya kan,
kalian pulang jam 01.00
Anti: tadi di sekolah semua guru sedang mengadakan rapat, jadi
dari kelas 1-3 disuruh pulang, betul,,,ibu nggak apa-apa ???
Nur: ibu jangan bohong dech… pasti ini perbuatan kak Leha lagi
yach???
Ibunya hanya
terdiam dan mengangguk-anggukkan kepala
Nur: kurang ajar kak Leha… masa’ ibu sendiri diperlakuin kaya’
gini sich…..
Ibu: sudah nak ibu nggak apa-apa kok…
Nur:tunggu sebentar ya bu’ , Nur mau ke kamar ka’ Leha dulu
(sambil memegang pundak ibunya). Anti, tolong kamu antarkan ibu ke kamarnya
ya!!!
Anti: baik kak. Ayo bu’, kita ke kamar !!!
Ibu: tapi… untuk apa kamu ke kamar leha na’???
Nur: mau beri pelajaran sama kak Leha, soalnya ka’ Leha udah
nyiksa ibu, aku nggak bisa terima bu’……
Ibu: nggak usah nak (sambil menahan anaknya yangsudah berdiri)
Nur: jangan halangin Nur bu’…!!!
Anti: iya bu’… jangan halangin ka’ Nur. Kak leha memang pantas
diberi pelajaran. Lebih baik ibu ke kamar saja untuk istirahat… ayo, bu’ Anti
antar ke kamar !!!
Ibu: baiklah na’….
Sementara itu, nur pergi ke kamar kakaknya(leha). Nur langsung
mengetuk pintu kamar Leha dan memanggil-manggil nama Leha dengan keras
Nur: ka’
Leha…3X (teriaknya dengan amat keras)
Leha: ada
apa sich??? (teriaknya dalam kamar)
Nur: kak
Leha keluar dulu…!!!
Leha: ya…
tunggu sebentar….
Leha pun keluar dari kamarnya…
Leha: ada
apa ???
Nur: ka’
Leha ngapain nyiksa Ibu seperti ini…???
Leha: eh…
emang di salah sendiri… ko’ kamu sewot sich???....
Nur: ka’
Leha tuh… bener-bener kurang ajar
Tiba-tiba tanpa disangka, Nur menampar kakaknya. Anti dan ibunya yang berada
di dalam kamar ingin keluar karena mendengar keributan dari luar.
Anti: suara apa itu bu’…??? Sepertinya ka’ leha sama ka’ Nur
sedang bertengkar
Ibu: ayo, kita keluar nak!!!
Anti: ayo bu’…!!!
Anti dan ibunya pun keluar dari kamar. Mereka sangat kaget ketika
melihat nur dan Leha sedang bertengkar.
Leha: kamu udah kurang ajar yach…??? Berani-beraninya kamu nampar
kakak…(leha pun membalas tamparan adiknya, ibu dan Anti pun kaget)
Ibu: astagfirullah al-azim. Sudah…sudah…
Anti: iya kakak, sudah!!!
Leha: sudah, jangan coba-coba ketuk-ketuk pintu kamar aku lagi !!!
dan kamu jangan coba untuk ngatur-ngatur kakak (sambil menutup pintu kamarnya
dengan amat keras)
Ibu: astagfirullah al-azim, ya Allah kenapa anakku jadi begini???
(sambil mengangkat kepalanya)
Anti: ya udah bu’, kak…. Ayo kita ke kamar…!!!
Tak terasa malam pun telah tiba dan matahari yang tadinya terang
benderang , kini terganti dengan cahaya bulan.
Tiba-tiba teman Leha yang bernama Chatrin datang ke rumah Leha
dengan menggunakan mobil dan memanggil-manggil Leha.
Chatrin: bella…(nama samara Leha di sekolahnya),
bella………(teriaknya dengan keras)
Leha pun mendengar suara Chatrin dan ia pun keluar untuk
membukakan pintu
Leha: hai
Chatrin…??? ( sambil cipika-cipiki dengan Chatrin)
Chatrin:
kamu udah siap ???
Leha:
udah donk…… lihat nhe dandananku…!!!(sambil berputar)
Chatrin:
kalau begitu, ayo kita pergi…!!!
Leha: eh…
tunggu bentar, aku mau minta uang dulu, yach…???
Chatrin:
O.K. cepetan yach !
Leha:
siiiiiiiip…..
Leha masuk ke dalam rumah dan memanggil-manggil ibunya
Leha:
ibu…ibu…ibu…
Ibu: iya
nak…
Leha: aku
mau minta uang…!!! (sambil menjulurkan tangannya)
Ibu: ibu
tidak punya uang nak,,,
Leha:
alah… alasan, pasti ada dilemari ibu kan…???
Ibu: itu untuk biaya sekolah adik-adik kamu nak, dan untuk
kebutuhan kita sehari-hari (sambil mencegah anaknya)
Leha: alah… sana!!!( dengan mendorong ibunya)
Tiba-tiba Leha masuk ke kamarnya ibunya dan membuka lemari ibunya
Leha:
wah… uangnya banyak banget
Ibu: jangan nak…!!! Uang itu sudah ibu kumpulkan dari beberapa
tahun yang lalu untuk sekolah adik-adikmu dan keperluan sehari-hari kita
(sambil memegang tangan anaknya)
Leha: alah… uangnya kan bisa dikumpul-kumpulkan lagi… (sambil
menyingkirkan tangan ibunya dari tangannya)
Ibu: astagfirullah… jangan nak!!!
Leha: sana…!!!
Kemudian Leha keluar dengan membawa uang yang diambil dengan paksa
tersebut
Chatrin:
aduh… kamu lama banget sich…???
Leha:
sorry!!! Ya udah… yuk kita pergi!!!...
Mereka pun pergi ke club malam. Sesampainya di sana, mereka bertemu dengan
sahabatnya yang bernama Laura.
Laura:
hai… Bella??? Chatrin???
Chatrin
& Bella: hai…..??? (sambil cipika-cipiki)
Laura:
kalian ke mana ajach, udah lama nggak ke sini,,,
Bella:
biasa…orang sibuk!!!
Laura: kalau begitu… lebih baik kita nikmatin malam ini
bersama-sama. Kebetulan kita udah jarang kumpul-kumpul kaya’ gini…
Chatrin & Bella: O.K
Mereka pun menikmati malam itu dengan bersenang-senang dan
berdisko dengan iringan music DJ. Tidak hanya itu, mereka bertiga juga merokok
dan meminum bir hingga mereka mabuk dan tidak sadarkan diri.
Akhirnya mereka pun terbangun dan langsung bergegas untuk pulang.
Chatrin mengantar Bella pulang ka rumah. Sesampainya di rumah pada jam
02.00 malam,bella langsung mengetuk-ngetuk pintu tapi tidak ada yang membukakan
pintu , karena semua orang yand di rumahnya masih tidur.
Leha: bu, Nur, Anti… bukain pintu donk…!!! Bu…bu…ibu…(teiaknya
dengan keras sambil mengetuk-ngetuk pintu)
Tiba-tiba ibunya
terbangun dan membukakan pintu
Ibu: astagfirullah… Leha kamu kenapa nak ??? (dengan wajah yang
cemas)
Leha hanya tertawa
dan langsung masuk ke rumah lalu ke kamarnya
Leha: ha…ha…ha… udah sana…!!! (sambil mendorong ibunya)
Ibu: astagfirullahal-azim… kamu benar-benar nggak apa-apa kan nak
??? ( dengan berusaha berdiri)
Leha: gue nggak apa-apa ko’… udah sana pergi!!! (dengan mendorong
kembali ibunya)
Ibu:astagfirullah, ya udah nak… kamu istirahat ya…!!!
Leha: ya udah, sana pergi!!! Gue mau tidur, dan jangan ganggu
–ganggu gue yach…??? Dan jangan lupa besok pagi ibu harus sediain aku air
hangat..!!!
Ibu: baik nak,,,
Leha: ya udah,,, mau ngapain lagi??? Sana pergi !!! (sambil
mengangkat tangannya dan menguap)
Tiba-tiba adiknya
pun terbangun
Nur: aduh… bu’ emangnya ada apa ??? ko’ berisik banget sich?
Anti: iya nich bu’,,, ko’ berisik banget
Ibu: nggak apa-apa ko’ nak… lebih baik kita tidur lagi. Jangan
lupa!!! Kan ini hari Minggu , jadi nanti kita akan pergi ke makam ayah kalian
Anti: jam berapa, bu’ ???
Ibu: sekitar jam 8 nak…
Anti: kalau begitu, kami pergi tidur dulu ya, bu??? Yuk, kak ,,,
ayo kita pergi tidur !!! (sambil menarik tangan kakaknya)
Mereka pun tidur kembali. Karena mendengar seruan Adzan di mesjid
mereka pun bangun dan shalat subuh. Waktu terus bergulir dan akhirnya waktu
tepat pada jam 08.00 pagi. Ibu, Nur, dan Anti sudah siap untuk pergi ke makam.
Nur: bu’
, saya dan Anti sudah siap untuk ke makam ayah…
Ibu:
tapi, ko’ kakak kamu Leha mana???
Anti:
mungkin ka’ Leha masih tidur bu’,,,
Ibu: kalau begitu, kalian tunggu di sini yach,,,??? Ibu mau
membangunkan kakak kalian.
Nur & Anti: baik bu’…
Ibunya pun ke kamar Leha dan
membangunkannya
Ibu: nak… bangun…!!! Nak…nak…nak… ayo bangun!!!
Leha: ada apa sih…
Ibu: nak… ini sudah mau jam 08.30
Leha: ha…??? Setengah Sembilan??? Inbox!!!! (sambil berteriak dan
lari, lalu ke depan tv dan menyalakan tv untuk menonton acara inbox)
Ibunya pun tampak kebingungan melihat Leha yang berlari ke depan
tv sambil berteriak
Ibu: kamu
kenapa nak ???
Leha:
sudah… diam!!!
Ibu: ibu
cuma mau ajak kamu ke makam ayahmu,,,
Leha: ah… aku lagi malas soalnya aku mau nonton inbox, apalagi…
bintang tamunya the Potters
Ibu: astagfirullah… nak kamu lebih mementingkan itu,,, daripada ke
makam ayahmu sendiri…
Leha: eh… ngapain sih ngurusin orang yang sudah mati… itu sih
derita loe bukan derita gue
Ibu: astagfirullah…kalau begitu ibu sama adik kamu pergi dulu ya,
nak???
Leha: ih……………(dengan wajahnya yang sangat jutek)
Tidak lama setelah ibunya pergi, salahsatu teman Leha datang ke
rumahnya
Chatrin:
bella…3x
Leha: ya…
tunggu sebentar!!!
Lalu Leha membukakan pintu
Leha:
hai… chatrin???
Chatrin: hai… Bella( lalu mereka cipika-cipiki dan Leha
mempersilahkan Chatrin masuk)
Leha: ayo… masuk!!!
Chatrin: O.K
Leha: eh, kamu tau nggak the Potters lagi live di inbox…
Chatrin: oh… yang bener???
Leha: iya… sumpah demi suer dech… (sambil mengangkat kedua
jarinya)
Chatrin: ya udah… ayo kita nonton!!!
Leha: yuk…!!!
Lalu mereka berdua menonoton sambil bernyanyi
Leha: risky!!!!
Chatrin: ih… biasa aja kali,,,!!! Bonix….
Leha: tuh kan, kamu juga… sebel dech
Mereka sangat menikmati aksi panggung dari the Potters dan tak
terasa acara inbox telah selesai. Pada waktu bersamaan, ibu Leha dan adiknya sudah
pulang dari makam ayahnya
Ibu:
assalamu alaikum………
Tapi tak ada seorang pun yang menjawab salam. Ibu,Nur dan Anti pun langsung
masuk ke dalam rumah dan ia bertemu dengan Chatrin.
Ibu: eh…
ada nak Chatring
Chatrin: eh… ibu,,, namaku bukan Chatring tapi Chatrin. Pesanan
makanan kale…
Ibu: maaf, nak… maklum ibu sudah tua
Chatrin: nggak apa-apa kok bu’…
Ibunya pun ke dapur untuk menyiapkan makanan.Tiba-tiba Chatrin
mengajak Leha untuk prergi ke mal
Chatrin: Bella… kita ke mal, yuk!!!
Leha: aku mau minta uang dulu, yach…???
Lalu, Leha pun ke dapur untuk meminta uang
Leha: bu’,,, money donk!!!
Ibu: maninya untuk apa???
Leha: mau tau ajach…
Ibu: tunggu sebentar nak, ibu ambil kan ya???
Leha: ya udah… cepetan sana!!!
Tidak lama kemudian ibu Leha datang membawa manic-manik dan Leha
pun heran.
Ibu: ini
nak…(sambil memberikan benda yang diminta oleh Leha)
Leha: ha…
kok manic-manik??? Aku kan minta uang bukan manic-manik,,,
Ibu:
oh…ternyata money itu uang???
Leha: iya… dasar goblok!!! (sambil mendorong ibunya hingga
terbentur di pintu)
Tiba-tiba anti
dan nur kaget. (mereka sedang ada di kamar)
Nur: astaga… suara apa itu ???
Anti: aku juga nggak tau kak,,, coba kita lihat
Mereka lalu menuju ke sumber suara tadi. Anti pun melihat ibunya
yang tergeletak di lantai dengan dahi yang berdarah
Anti:
astagfirullah……… ibu !!!!
Nur: ibu
kenapa???( sambil menghampiri ibunya)
Ibu: kakak kamu yang mendorong ibu , sehingga kepala ibu terbentur
di pintu…
Leha: aku cuman dorong ibu pelan-pelan ko’!!! ibu ajach tuh yang
lemah dan lembek, baru di dorong gitu ajach,,,langsung jatuh, sampe’ berdarah
lagi…
Nur: kakak itu bener-bener nggak punya hati nurani…!!!
Anti: iya… kak Leha memang jahat
Karena kelamaan menunggu,
Chatrin pun memutuskan untuk pulang
Chatrin: Bella… aku mau pulang ajach deh,,, soalnya kamu lama
banget sih… da….
Leha: sorry ya…!!! (dengan berteriak)
Leha: tuh kan,,, gara-gara kalian… aku nggak bisa ke mal sama
temanku
Nur: dalam keadaan seperti ini kakak, sempat-sempatnya untuk
mikirin ke mal
Ibu: nak… selama ini ibu sudah sangat sabar menghadapi tingkah
lakumu yang sangat kasar kepada ibu… ibu pikir kamu akan merubah sikapmu dengan
cara seperti ini, tapi… sampai sekarang kamu pun masih seperti itu. Hatimu
memang sekeras batu!!!! Ya Allah… berikanlah hukuman kepada anakku yang
durhaka ini!!!!
Leha: ibu tau nggak,,, Leha jadi begini itu semua karena ibu…
sejak kecil ibu selalu membela Nur dan Anti. Dan tidak pernah mengerti perasaan
aku…..!!!
Tiba-tiba langit berubah menjadi gelap disertai dengan suara
petir. Perlahan-lahan tubuh Leha pun berubah menjadi batu…
Leha: ibu… tolong aku !!! maafkan Leha, bu’!!!... leha janji akan
mengubah sikap Leha menjadi anak yang lebih baik.
Ibu: maafkan ibu, nak…!!! (sambil menangis)
Tubuh Leha pun seutuhnya menjadi batu. Leha menjalani hidupnya
dalam keadaan yang menyerupai batu, dan setiap hari batu Leha terus
mengeluarkan air mata. Hingga kini… batu itu dikenal dengan batu menangis
Sungguh malang nasib leha. Ini akibat perbuataanya sendiri yang
selalu durhaka kepada ibunya. Jadi sebagai anak yang baik, kita harus berbakti
kepada orang tua dan selalu mendengarkan nasehatnya.
Naskah Drama - Dibalik Rahasia
Judul : Di
Balik Rahasia
Tema : Di balik
semua yang diceritakan oleh orang-orang semua mempunyai rahasia kebenaran yang
tersendiri.
Di sebuah kota terpencil, hiduplah
seorang ibu dan seorang anak perempuan nya yang bernama Mayang si perempuan
durhaka dengan ibunya. Tapi karena dia merupakan anak semata wayang, sehingga
ibu dengan ikhlas di siksa oleh anak nya. Suatu siang ibu sedang mengupas sulur
untuk dijual, sang anak pun datang :
Mayang : “Hei
wanita tua, mana makan siang ku…aku sudah kelaparan.”
Ibu : “Anakku, kau sudah pulang…makanan ada di atas
meja,pergilah makan nak.”
Mayang : “Apa
makanan hari ini?? “
Ibu : “Maafkan ibu anak ku, makanan hari ini hanya ikan
teri dan sulur.”
Mayang : “Apa??
Ikan teri?? Sulur?? Hei wanita tua, kau tahu kalau aku sudah bosan dengan
makanan ini, setiap hari ini mending aku kelaparan daripada makan makanan itu.”
(pergi meninggalkan ibu dgn emosi)
Ibu : “ya Allah,, mohon maafkan anak hamba iini, dia masih
anak kecil yang hatinya masih tertutup.”
Di
tempat lain, teman-teman Mayang yaitu Sipa, Ayi dan Dina mereka sedang bercerita tentang kejelekan Mayang .
Ayi : “Eh, dengar-dengar katanya si Mayang dari kecil suka
sekali menyiksa ibunya.”
Dina : “Ah..itu sudah cerita dari zaman dahulu, masa kamu
tidak tahu.”
Sipa : “Iya, aku sudah bosan mendengar dari dulu, apa kita tidak punya topik lain selain topik ini.”
Ayi : “Saya kan tidak tahu, saya baru pindah ke sini 2
tahun, aku tidak menyangka kalau Mayang begitu, padahal dia begitu baik dengan
kita.”
Sipa : “Oh iya, kami lupa cerita kepada mu. .Mayang memang
baik, Cuma dengan ibunya saja dia jahat begitu.”
Dina : “Dia itu dari dulu memang jahat, kalian saja yang
tidak tahu... kalian tahu kenapa ayahnya Mayang bisa meninggal karna Mayang,
dia lah penyebab kematian ayahnya. Dia itu pembunuh…
Ayi : “apa? Masa iya anak kandung sendiri membunuh
ayahnya?”
Dina : “iya, bener…aku tidak bohong, aku melihat dengan mata
kepalaku sendiri…”
Sipa : “bagaimana ceritanya Na, dari dulu kamu tidak pernah
cerita tentang ini…”
Dina : “Iya karena aku tidak tahu mau menceritakan ke siapa
dan aku benar-benar sudah tidak tahan melihat kelakuan Mayang terhadap ibunya.”
Ayi : “terus bagaimana ceritanya sampai membunuh ayahnya?”
Dina : “ini kejadian pas 3 tahun yang lalu, ketika Mayang
akan berulang tahun ke-15, dia terus merengek-rengek minta boneka beruang besar
yang harganya lumayan mahal. Tapi karena orang tua nya hanya pas-passan, jadi
ayahnya berpikir untuk mencari kerja tambahan selain berlayar, sang ayah ke
kota besar untuk menjual hasil berlayar dan karena tidak hati-hati ayahnya di
tabrak truk mobil hingga meninggal di tempat..ya begitu lah ceritanya. . .”
Sipa ; “astafiruallah alazim,, benar-benar kisah yang
menyedihkan…”
Ayi : “betapa besar harapan seorang ayah menginginkan
anaknya bahagia”
Dina : “benar, tapi Mayang tidak pernah tahu pengorbanan
ayahnya kepadanya.”
Ayi : “Iya, Mayang benar-benar anak yang durhaka, Mayang
sungguh sadis ..”
Sipa : “apakah Mayang tahu kebenaran ini??”
Dina : “sepertinya tidak tahu, tapi mustahil kalau dia
tidak tahu…”
Tiba-tiba
datanglah Mayang menghampiri kawan-kawan dengan muka ceria
Mayang : “hai
teman-teman, kok kelihatan murung semuanya?”
Ayi : “eh Mayang, tidak kok…kami baik-baik saja”
Sipa : “dari mana saja Mayang?? Tumben jam segini sudah
keluar dari rumah?”
Mayang : “dari
warung Mpok Siti baru selesai makan, aku malas di rumah ketemu dengan orang
yang tidak ingin aku temui..”
Dina : “kamu kenapa begitu sadis sih dengan ibu kamu?? Apa
yang kurang dari pemberian ibu mu Mayang?” (emosi)
Mayang : “Dina,
kenapa kamu bicara seperti itu?? Aku tidak sadis, aku hanya tidak suka bertemu
terlalu lama dengan wanita tua itu, kalau terlalu lama akan membuat ku muak dan
benci”
Dina : “tapi kenapa sampai muak dan benci?? Dia itu ibumu
yang melahirkan dan merawaat mu hingga hari ini…dasar anak durhaka”
Mayang : “hei
kamu Dina, jangan sok tahu kamu tentang keluarga aku…ini masalah aku dengan
wanita tua itu, bukan keluarga mu…kau sebaiknya urus sendiri masalah keluarga
mu …”
Sipa : “kalian kenapa bertengkar?? Sudah lah cukup kalian
ini…”
Dina : “asal kau tahu saja Mayang, ibu mu sudah bersusah
payah membesarkan mu, tapi apa balasan mu terhadap ibu mu..mana perasaan iba mu
terhadap ibu??”
Mayang : “jangan
sok tahu kau, kau kira kau sudah berbakti dengan orang tua mu? Kalau bisa urus
dulu mulut mu..”
Dina : “dasar wanita biadap kau,,manusia keji yang paling
aku kenal di dunia ini..”
Ayi : “udah teman-teman..jangan berantem…”
Mayang
: “awas kau wanita sok tahu,, aku baru tahu topeng mu
yang sebenarnya…”
Dina : “kau yang tidak tahu kalau aku memang selalu begini,
kau yang telah membuka topeng yang sudah tersembunyi selama 17 tahun ini”
Mayang : “hahhahahahahhaha,,
kalian bodoh..semua bodoh tertipu dengan topeng ku….hahhahaha ( pergi
meninggalkan mereka)
Sipa : “sudah gila apa itu Mayang, seperti orang sakit
jiwa..”
Ayi : “sudahlah teman-teman, mungkin Mayang dia punya
pemikiran sendiri, lebih baik kita sebagai teman menyelesaikan masalah ini
dengan baik-baik, bukan dengan cara begini”
Dina : “aku sudah emosi tingkat tinggi, untung tidak aku
tampar itu Mayang”
Sipa : “sudah sudah Dina, dengan menggunakan kekerasan
bukanlah cara yang bijaksana..”
Ayi : “Iya Dina betul kata Sipa,, dah ayo kita pulang
untuk mencari cara yang terbaik supaya Dina dan Mayang bisa baikan lagi seperti
dulu dan menyadarkan Mayang atas perbuatannya..”
Suatu
hari, ketika ibu sedang mengupas sulur, datanglah Mayang. . .
Mayang : “hei,wanita
tua(menendang mangkuk) berdiri kau…”
Ibu : “astafiruallah nak, ini barang yang mau di jual
nak…”
Mayang : “aku
tidak mau tahu wanita tua, kau tahu para tetangga mulai memperhatikan mu dan
mengatakan kalau aku adalah anak durhaka kepada ibunya…hahahha .. aku mau
tertawa terbahak-bahak mendengar semua ini…puas kau aku di bilang anak durhaka,
pasti hatimu tertawa..iyakan wanita tua?”
Ibu : “astafiruallah ya Allah, kenapa ibu bisa melahirkan
anak seperti kamu ini Mayang, ibu seumur hidup tidak pernah mengatakan kepada
orang kau memukul ibu,memaki ibu… sumpah demi Allah nak, kamu anak kandung ibu,
ibu selalu terima apa yang kamu lakukan terhadap ibu…mohon pengertian dari mu
anak ku…”
Mayang : “alah,
sok-sok baik kau di depan aku,, tapi di depan aku kau begitu kejam bagaikan
iblis, ayo cepat buka topeng asli mu wanita tua..”
Ibu : “Ya Allah, apa dosa yang telah hamba perbuat
sehingga anak hamba menfitnah hamba
seperti ini.”
Mayang : “Dasar
wanita tua sok alim, ketika kau dihina seperti ini barulah kau meminta maaf
pada Tuhanmu, coba dari dulu kau meminta maaf dari zaman dahulu yang pasti nya
aku tidak akan menghina dan memandang mu seperti ini.”
Ibu : “Apa maksud dari perkataan kau tadi anakku??
Jelaskan kepada Ibu, apa yang kau maksud…”(memegang tangan Mayang)
Mayang : “Alah
kau tidak usah memegang ku ,singkirkan tangan kotormu.. Kau tidak pantas
memegangku…semua akan ku jelaskan nanti, kau tunggu saja tanggal mainnya.”
Ibu : “ya Alllah anak ku, apa benar kau anak ku Mayang,
setelah ayahmu tiada kau telah berubah..apa salah ibu mu ini..”
Mayang : “Wanita
Tua jangan sekali-sekali kau menyebut ayahku..kau tidak pantaas!!”
Ibu : (menangis tersedu-sedu) Ya Allah…….ya Alllahh…
Mayang
pergi meninggalkan ibunya yang menangis tersedu-sedu….
Di
sisi lain, Dina dan Ibu Dina sedang duduk-duduk di teras rumah sambil
menyantai…
Dina : “ibu, dina mau nanya tentang keluarga Si
Mayang…”
Ibu
Dina : “Nanya tentang apa nak??”
Dina : “Itu bu, tentang ayahnya Mayang…kenapa ayahnya
Mayang bisa meninggal dunia , ibu pasti tahu karna ayahnya Mayang kan
bersahabat dengan ayah??”
Ibu
Dina : (mukanya langsung berubah) Anakku, itukan sudah masa
lalu,kenapa tiba-tiba bertanya seperti ini??kenangan sedih seperti itu
seharusnya di kenang saja, tidak perlu di bahas lagi”
Dina : “tapi bu, ibu tahu semenjak ayahnya Mayang
meninggal, Mayang berubah seperti bukan dia yang dulu…dia menyiksa ibunya
kasihan ibunya…”
Ibu
Dina : “astafiruallah, yang benar nak?? Ibu benar-benar
tidak menyangka..”
Dina : “Iya bu, kami semua bener-bener tidak mengerti
mengapa dia seperti itu terhadap ibunya..”
Ibu
Dina : “(berpikir) nanti ibu ceritakan kepada ayahmu, kita
tunggu saja solusi dari ayah..”
Dina : “Iya bu, sebaiknya kalau bisa cepat bu, karna Dina
benar-benar tidak tahan melihat kelakuan Mayang terhadap Ibu nya…”
Ibu
Dina : “Iya Din, nanti malam ibu tanyakan ..ayo sekarang
Dina pikirkan bagaimana tindakan kalian sebagai sahabat dia untuk menghentikan
tindakan dia?? Kumpulkan teman-teman Dina baru di diskusikan masalah, dan
disitulah akan terlihat makna dari sahabat..”
Dina : “Iya bu, besok saya akan mencari teman-teman untuk
membahas masalah ini lagi..”
Ibu
Dina : “Iya, baguslah nak…ayo nak kita masuk sudah senja..”
Dina : “ayo bu…”
Keesokan
hari, Dina, Sifa dan Ayi kembali bertemu dan berdiskusi..
Dina : “Teman-teman, bagaimana tanggapan kalian terhadap
Mayang?”
Ayi : “ya mau bagaimana, lihat saja sendiri kelakuan dia
terhadap ibunya..bener-bener kelewatan”
Sifa : “Kalau menurut aku, dia itu butuh kasih sayang
..sepertinya dia kurang kasih sayang..”
Ayi : “kasih sayang?dia itu udah terlalu disayang sama
ibunya.”
Dina : “udah udah… kalau menurut aku, selama aku bersahabat
dengan dia sejak kecil, dia berbuat begitu ada alasannya..”
Ayi : “jadi, kira-kira apa alasannya dia berbuat begitu??”
Sifa : “masa iya ada alasan untuk menyiksa ibu kandung
sendiri, rasa aku itu semua hanya perasaan mu saja Din, dia itu memang sudah durhaka dari sananya..”
Mayang : (tiba—tiba
lewat dan terdengar) Hei Sif, apa kata kau tadi?? Apa maksud dari semua
perkataan mu tadi..jangan kira aku tuli ya, aku mendengar dengan jelas
perkataan kau…”
Dina : “bagus lah Mayang akhirnya kau mendengar, kita
langsung saja bertanya dengan kau, mengapa kau berbuat demikian? Kau pasti
punya alasan kan??”
Mayang : “Jangan
sok tahu kau dina, kau kira kau siapa yang harus tahu kehidupan keluarga aku..”
Dina : “jaga kata-kata kau itu Mayang, aku mengenal kau
bukan 1 atau 2 hari tapi dari kecil…katakan kepada kami apa yang menghantui mu
sehingga kau begitu terhadap ibumu?”
Mayang : “bagaimana
kalau kita membongkar rahasia Keluarga ku di hadapan kalian biar kalian
puas..ikut aku ..”
Mayang
pun mengajak mereka ke rumah dia, bertatap muka lah mereka dengan ibu Mayang …
Mayang : “hei
wanita tua, mari kita membuka semua rahasia keluarga kita di depan
sahabat-sahabatku yang kehausan kebenaran..”
Ibu : “apa yang kau bilang nak? Ibu sama sekali tidak
mengerti..”
Mayang : “hahahhaha…..hei
teman-teman, tanyakan lah apa yang kalian ingin tahu, daripada kalian dehidrasi
kebenaran..”
Dina : “Mayang, jaga sikap mu terhadap ibumu, dia ibu
kandung mu..kau masih ingatkan..”
Mayang : “hahhaha,
yang pasti aku ingat bahkan sangat ingat.. sampai kematian ayah pun aku tidak
terlupakan sedikit pun..”
Ibu : “apa yang kau katakan nak, kenapa ibu sama sekali
tidak mengerti… kau mengapa menjadi begini nak?”
Mayang : “dengarkan
baik-baik semua, aku akan mengatakan yang sebenarnya terjadi.. kalian tahu
kenapa aku selalu menyiksa ibuku seperti budak..??”
Dina : “cepat katakan..kami ingin kau menjelaskan kebenaran
yang ada.”
Mayang
: “kalian tahu bahwa wanita tua ini penyebab kematian
ayahku, dia adalah pembunuh!!”
Ibu : “astafiiruallah alazim, apa yang kau katakan nak,
kau boleh menghina ku tapi kau benar-benar kelewatan nak…ibu sumpah demi Allah
tidak ada, ayahmu kecelakaan baru meninggal..apa bukti kau nak bilang ibu
pembunuh??”(menangis)
Sifa : “Mayang, kalau ngomong itu yang nyata jangan
bercanda..”
Ayi : “Benar Mayang, kau keterlaluan..kau telah melukai
hati ibu mu.sadar Mayang..”
Mayang : “aku
sudah cukup sadar, aku jelaskan kenapa wanita tua itu di bilang pembunuh,
ketika sehari sebelum ayah meninggal, aku melihat ayah dan ibu bertengkar dan
ibu mengatakan ayah seorang laki-laki yang penghasilan pas-passan tidak bisa
membeli kebutuhan2 yang ibu inginkan..dan ayah pun pergi dan besok harinya ayah
meninggal karena kecelakaan demi menghasilkan uang untuk wanita tua ini…sungguh
aku Mayang bersumpah demi nama ayah akan membalaskan dendam ini..”
Ibu : “(menangis tersedu-sedu)…
Dina : “apa semua ini benar tante?? Bagaimana mungkin..”
Sifa : “walaupun itu benar kau juga tidak boleh berbuat
seperti itu Mayang, dia itu ibu kandungmu…ibu kandung mu!!”
Ayi : “iya Mayang, walaupun begitu dia ibu kandungmu, kau
jahat Mayang, kau bagaikan iblis..”
Mayang : “hahhaha..terserah
kalian mau bilang apa..yang jelas kalian tahu bahwa wanita tua ini lah pembunuh
ayah ku….hahhahha”
Tiba
– tiba datanglah ibu Dina…
Ibu
Dina : “HENTIKAn perkataan mu Mayang,, kau salah besar..kau
benar-benar bagaikan iblis..”
Dina : “ibu..akhirnya ibu datang..”
Ibu
Dina : “Ibu kan menjelaskan kepada kalian semua dengan
jelas pasang telinga kalian, jangan lagi ada salah paham terhadap ibumu..”
Mayang : “jangan
sok tahu kau, apa yang kau tahu tentang keluarga ku..”
Dina : “hei Mayang, tolong hargai ibuku..”
Ibu
Dina : “kau mau percaya atau tidak terserah kau Mayang,
yang jelas aku yakin kalau kau mendengar ini semua kau akan menangis
tersedu-sedu di kaki ibumu di kubur ayahmu…
Mayang : “hahhaha..menangis
tersedu-sedu?? Hahhaaha”
Ibu
Dina : “kau tahu kenapa ayahmu bertengkar dengan ibumu pada
malam itu, karena semua itu demi kau Mayang (semua terkejut).. karna esok
harinya kau ulang tahun Mayang, tapi karna ibumu tahu kalau kau menginginkan
boneka beruang yang besar itu, ibumu mengatakannya kepada ayahmu, ayahmu jelas
marah di bilang seperti itu oleh ibu mu, maka dari itu ayahmu dengan rasa cinta
nya terhadap keluarga dia rela bekerja tambahan demi kau… tapi sayang nya dia
kecelakaan dan meninggal di tempat…”
Mayang : (terkejut
sambil bengong) “tidak mungkin.tidak mungkin, kau pasti bohong kan.. siapa kau
kenapa kau tahu segala tentang ayahku???”
Ibu
Dina : “suami ku dia sahabat ayah mu dari kecil, semua dia
ceritakan kepada suamiku, dia bilang dia ingin Mayang dan istrinya bahagia,
jadi dia rela harus membanting tulang mencari kerja..”
Ibu : “maafkan ibu nak, kalau bukan ibu yang bilang begitu
dgn ayah, pasti ayah tidak akan meninggal..”
Mayang : “(bersujud
kpd Ibu) ibu,, aku tahu walaupun aku bersujud sampai 100 hari pun dosa ku sudah
tidak termaafkan dan luka mu pasti tidak akan hilang…maafkan aku ibu(menangis)”
Ibu : “sudah nak, jangan berkata seperti ibu..ibu pasti
memaafkan anak ibu ..pasti nak…yang lalu biarlah berlalu..”
Ibu
Dina : “akhirnya semua sudah terselesaikan…”
Dina : “iya, untung ibu cpt datang…rupanya di balik rahasia
masih terdapat rahasia… sungguh cerita yang sangat mengharukan bu…”
Ibu
Dina : “iya… sekian tahun baru terbongkar rahasia
ini…dengan seksama ibu mendengar cerita dari ayah..”
Dina : “Syukurlah ayah mau cerita ya bu… Mayang, maafkan
kami telah sembarangan mengatakan tentang kau, kami salah…”
Mayang : “tidak
kok teman-teman, aku sangat bersyukur kalian begitu perhatian dengan aku dan
membantu aku menguak rahasia di balik rahasia keluarga ku, kalau tidak aku
pasti udah menyiksa ibuku habis-habisan..kalian memang sahabat paling baik
(semua berpelukan)”
Ayi : “akhirnya semua telah selesai, Mayang jangan lupa
kalau kami adalah sahabatmu…banyak-banyak minta maaf dan menyayangi ibumu,
kasian ibu…”
Mayang
: “iya, aku tahu kok..aku pasti bisa …makasih doa nya
teman-teman.. dan tidak lupa ibu Dina, kami berhutang budi dengan ibu…maafkan
tadi saya lancang bu..”
Ibu
Dina : “tidak perlu sungkan nak, ibu dan ibumu sudah dari
dulu seperti saudara…kita adalah saudara nak…baguslah kalau kau mau berubah
nak..jangan lagi membuat ibu mu sedih…”
Mayang : “iya
bu.. saya ingin membahagiakan ibu saya..”
Ibu : “terima kasih semua, berkat kalian semua akhir nya
terkuak rahasia sekian tahun ini..”
Ibu
Dina : “tidak apa-apa mbak, kita harus seperti dulu
sering-sering berkunjung ke rumah,kalau ada bantuan datang saja ke rumah..”
Ibu : “iya , terima kasih mbak..”
Ibu
Dina : “ayo anak-anak sudah senja kita pulang,permisi dulu
mbak..”
Dina
& kk : “iya, permisi dulu ibu
dan Mayang..kami pulang…”
Mayang : “hati-hati
teman, sampai jumpa besokk…”
Dina&kk : “iya
Mayang..dah..”
Akhirnya
di balik rahasia terdapat rahasia, semua telah terkuak dan Semua pulang ke
rumah masing-masing, dan Mayang pun merubah hidup dengan menyayangi ibunya dan
tidak akan berbuat seperti dulu lagi…
“THE
END”
Demi Sahabat
Di sebuah Sekolah
Menengah Pertama, terjalin persahabatan antara Olive, Rian, Qalesya, dan
Tita. Hubungan mereka sangat dekat sehingga sudah seperti saudara.
Olive, Rian dan
Qalesya sedang bercanda dan bercengkrama di bawah pohon rindang di taman
sekolah..
Rian
: “Rasanya bahagia banget bisa sekolah disini, dan bertemu kalian.. setahun
sudah kita berteman, hubungan kita sudah semakin terasa dekat.” Ucap Rian.
Olive
: “ahhh kamu lebay banget ian!!”
Rian
: “ikh aku bicara fakta kok, aku ga mau pisah dari kalian semua...”
Qalesya
: “ tapi emang bener kok apa yang di bilang Rian.. kita emang dah cukup lama
bersahabat.. inget ya komitmen kita, jangan ada yang pacaran dalam persahabatan
ini.”
Olive
: “ hem.. iya iya”
Rian
: “ gimana dong... kayaknya a ... aaku udah mulai ada rasa deh ama kamu live..”
Qalesya: “ biarkan
saja deh rasa cintamu itu mengalir seperti air.. enak hubungan kayak gini lah..
dari pada pacaran”
Olive
: “ tenang aja, aku gak kan kecewain kamu kok ian, walaupun kita ga pacaran,
tapi tetep kamu masih bisa dapet rasa kasih sayang dari aku..”
Rian
: “ ia live, aku juga sadar kok, aku udah ikhlas merelakan perasaan ku”
Qalesya
: “ aduuuh kalian so sweet dehh.. udah ahh aku mau cerita neehh... mau pada
dengerin ga??”
Tiba-tiba tita datang
dengan mengjutkan
Tita
: ”hei!!! Hayoo lagi pada ngomongin apaan?? Pasti lagi ngomongin cowo ya??’
Qa;esya: “ gini, aku
punya temen cowo baru, dia ganteng lho, soleh, sopan, ahh pokoknya perfect
deh..”
Tita
: “ terus ngefek sama kita-kita??
Olive
: “ siapa sya? Mau dong dikenalin...”
Rian
: “ iikh olive, aku cemburu kalau kamu deket sama cowok lain..”
Olive
: “ iikh ya gak apa-apa kalie, kita kan gak ada hubungan apa-apa, jadi ya
terserah aku dong kalau aku mau deket sama cowo lain jga,, lagian kan aku cuman
pengen kenal”
Sya
: “udah.. udahh jangan ribbut... yia deh ntar aku kenalin sama kalian”
Tita
:” ntar jangan lupa ajakin aku ya, kali aja kecantel.. hahaha”
Semuanya : ngarep!!!
****
Besok harinya,
qalesya pun mengenalkan Rifki pada teman-temannya..
Rifki
: “ Rifki Al-Hamzah.. aku sekolah di SMP-IT ATIMU.. aku kenal sama Qalesya di
organisasi Seniman garut.”
Semuanya
:”salam kenal ya..”
Rifki
: “emm.. maaf ya teman-teman, ki ada keperluan, ini aku kasih name card aja,
itu ada no telp aku, bisa dihubungi, biar kita tambah akrab.”
Olive
: bergumam dalam hati ( duhhh ganteng nyaa.... )dia terus menatap Rifki..
Rifki
: oliv?? Heii!! Kok melamun, aku pamit ya...
Qalesya
: biasa ki, oliv emang suka gituh.. haha...
Olive
: eh..ehh..ehh... yia ki, hati-hati, nanti aku hubungi kamu ya..
Rifki pun pergii...
Tita
: duuh ganteng nyaa..........
Rian
: aahh masih tetep gantengan akuu... buktinya olive aja suka ama aku..
Olive
: sambil wajah meledek he’h
Ke kantin yu ah
Mereke pun pergi ke
kantin
***
Qalesya : live, hubungan
aku sama Rifki makin deket lho.. dari sikap dan kata-katanya sihh kayaknya dia
suka sama akuu..
Olive
: masa?? (padahal dalam hati, oliv sakit, karena dia memang benar-benar suka
sama Rifki)
Qalesya
: bner live, aku seneng banget.. cintaku tak bertepuk sebelah tangan....
Olive
: emh, selamat ya sya..
Qalesya
: makasih live, do’ain ya, biar dia cepet-cepet nembak akuu... he,
Olive
: iya..
Olive sangat kecewa,
tapi apalah daya, ini adalah suatu kenyataan.. walaupun terhitung dekat
hubungan Olive dengan Rifki, tapi apalah daya, Rifki hanya suka pada Qalesya..
dia juga sadar bahwa itu adalah hak mereka. Olive tak berhak untuk melarang
mereka..
****
Rian
: olive, dah tau belum? Qalesya udah jadian lho sama Rifki???
Olive
: oh, udah.
Tita
: knapa kamu live?? Kayaknya sedih banget.. ga biasanya kamu begini..
Rian
: iya bebez, kenapa?
Olive
: iikh apaan sih ian, bebeb-bebeb segala. Ngaak aku ga papa. Lagi bad mood
aja..
Tiba-tiba datang
qalesya
Qalesya
: knapa live, kayaknya lagi kesel..?? cerita donk sama kita”, kita kan friend..
Olive
: nggak, biasa, aku kan punya adik, lagi kesel aja.. (padahal cemburu liat
Qalesya)
Olive
: udah ya, aku lagi pengen sendiri..
Olive pun langsung
pergi meninggalkan mereka..
Rian
: kenapa ya si Olive?? Ga seperti biasanya.. cemberut gituh..
Qalesya
: iya ya..ko’ dia kayak gitu?
Tita
: ntah lahh..
Sementara olive
sedang merenung..
Gumam olive
“ aduuuh, apa yang
harus aku lakukan, Rifki masih terus menghubungiku.. semakin sulit aku
melupakan dia dan mengikhlaskan dia, walaupun aku sendiri sakit.. aku ga
mau persahabatan aku rusak hanya karna masalah cowo.. tapii,,, smsan doank kan
ga papa kali ya?? Hm.. ya udah deh,, mending aku coba dulu jalanin dengan
tenang masalah ini”
Olive pun pergi
kembali ke kelas..
****
Walupun Rifki pacaran
dengan Qalesya, tapi Rifki selalu menghubungi Olive.. hubungan mereka justru
semakin dekat.. dan membuat Qalesya curiga, karena Olive selalu terlihat senang
setelah kejadian hari itu, dimana Olive terlihat murung dan kesal. Qalesya
mempunyai fikiran jika Rifki selingkuh, dan ternyata yang dituduhnya itu adalah
olive.
Qalesya
: live, aku ga suka temen makan temen! Kamu ga ngehargain aku, bilang dong dari
dulu kalau kamu suka sama Rifki. Bukan gini caranya live..
Olive
: ada apa sya? Aku salah apa sama kamu?
Rian
: ahh.. kamu, ngaku saja! Kamu selingkuhannya Rifki kan? Sudah ku duga..
ngapain sih kamu cari yang lain? Mending sama aku aja, toh ga kan ada konflik
apa-apa.. bukan malah mau di jadiin selingkuhan orang!
Qalesya
: aku kecewa sama kamu live!!
Olive
: sya, sungguh, aku tak pernah ada niat untuk jadi selingkuhan pacar kamu,
ngapain? Ga da gunanya.. sya, aku sudah hargai kamu, jujur, aku suka sama Rifki
sejak pertama kenal, tapi aku udah merelakannya buat kamu.. aku hargai kamu..
tapi mungkin karena aku memang udah terlanjur dekat sama Rifki, terus Rifki
juga suka sms aku, aku fikir, kalau aku terus menjalin hubungan dengan Rifki,
gak akan menjadi konflik.. tapi ternyata dugaan aku salah.. maafkan aku sya,
sungguh, aku tidak selingkuh dengan rifki..
Qalesya
: aahhh bulsyit kamu!!
Rian
: iya.. bohong kamu.. nyesel aku udah temenan sama kamu..
Tiba-tiba rifki
datang..
Rifki
: sya, aku dan Olive gak ada hubungan apa-apa.. aku Cuma deket lewat Hp aja,
Cuma temen.. gak lebih. Hanya kamu yang aku cintai.. aku tak ingin
mengecewakanmu.. percayalah...
Qalesya
: iya, aku percaya sama kamu.. tapi aku tidak percaya perempuan ini!!
Qalesya pun pergii,
di susul oleh Rifki dan Rian. Tinggal Olive seorang diri..
Gumam Olive
“ aku telah salah
memilih jalan ya Allah... ampuni hamba-Mu ini ya Allah... aku ingin
hubungan aku dengan Qalesya dan teman-temanku kembali seperti semula.. aku tak
ingin semua menjadi seperti ini..”
***
Setahun berlalu..
saat ini Qalesya, Olive dan teman-temannya sudah berada di sekolah yang baru..
SMA. Sejak kejadian itu, tak ada lagi komunikasi antara mereka..dan mereka
telah mempunyai sahabat-sahabat yang baru..
Ihya, adalah teman
baru yang sudah akrab dengan Olive.. mereka adalah teman satu bangku di MAN
Cendikia Jakarta.
Ihya
: ehh, live, napa jauh-jauh sekolah ke Jakarta? Emang di Garut ga da sekolahan
apa? He,
Olive
: ngilangin jejak,sekaligus pengen explore pengalaman di luar Garut.
Ihya
: ngilangin jejak dari apa? Dari siapa?
Olive
: temen yang dulu udah pernah aku lukai, dan melukaiku.. haha.. udahlah jangan
bahas hal itu.. itu masa lalu kali..
Ihya
: ya udah.. ga apa-apa kalau ga mau cerita
***
Setelah sekian bulan
bersama, rasapun mulai tumbuh di antara mereka (aldi dan olive)..
Aldi
: live, a..aa...aaku mau bicara sama kamu
Olive
: aduh Aldi, mau bicara aja kok kayak yang nervous gitu..
Aldi
: liiive, se..se..ssese...benarnya aku suka sama kamu.. aku cinta sama kamu..
dan aku sayang sama kamu.. tapi aku tak punya apa-apa.. aku hanya bisa ungkapin
perasaan aku aja..ini sebagai tanda aku akan pergi.. sebelum aku pergi, kamu
harus tau perasaan aku yang sebenarnya pada kamu..
Olive
: hah?? Kamu suka sama aku?? Ga salah??
Aldi
: bener liv, cintaku tulus sama kamu.. tapi aku juga gak begitu berharap bisa jadi
pacar kamu.. ungkapan ini telah cukup bagiku.. aku sudah lega..
Olive
: maaf di... aku cuman angggap kamu sahabat, tak lebih.. aku tak bisa dii...
Aldi
: yiia live.. aku dah menduga semua itu..
Olive
: tapi tunggu, emang kamu mau kemana?
Aldi
: aku harus ikut orangtuaku ke Singapore.. aku sadar, ini memang terlalu
singkat.. tapi aku tak bisa bantah orangtuaku..
Olive
: iya di.. maafin aku ya...
Aldi
: maafkan aku juga live..
Olive
: kpan kamu akan berangkat?
Aldi
: lusa live.. rencananya besok adalah hari terakhir aku sekolah..
Olive
: ini semua terlalu singkat buat aku aldii...
***
Esok harinya....
Ihya
: diii,, mau kemana?? Kita belum beres merangkai cita-cita kita di langit......
Olive
: iya diii.... menara menanti....
Mereka memang senang
berkhayal di bawah menara dengan membayangkan cita-cita mereka dalam gumpalan
awan di langit,, yang mereka artikan sendiri..
Aldi
: mungkin masa depanku ada di Singapur sana.. maafkan aku teman.. suatu
saat nanti, kita kan kembali bertemu dengan kesuksesan yang telah diraih...
Olive dan
ihya : amiiin... selamat jalan sahabatku.....
***
Tinggal Ihya dan
Olive yang suka merenung di bawah menara sambil melihat langit..
***
Dua bulan berlalu...
ihya memperkenalkan cowo barunya pada olive..
Sungguh sial hidup
oliv.. niat olive ingin meninggalkan masa lalunya.. tapi malah bertemu lagi
dengan tokoh di masa lalunya..
Ihya
: live kenalin, ini Rifki, anak mesin, sekarang dia udah jadi gebetan aku..
Olive pun terkejut,
begitupun dengan Rifki.. Rifki pun terkejut dengan sosok yang ia temui...
Ihya
: liv!!
Olive
: Rifki???? Sial hidup aku....
Olive pun pergi ke
toilet..
Gumam olive
“ ya Allah... ini kah
jalan yang harus ku tempuh.. Justru Rifki lah yang kini berpacaran dengan Ihya.
!! Semoga waktu sedang bercanda..! aku ga mau kejadian itu terulang kembali.
Aku takkan sanggup jika harus mengulangnya. Berpura-pura tegar seperti dulu.
Aku muak!! Tapi kenyataanya kini,mereka memang pacaran. Tak ada yang bisa ku
lakukan selain merelakan mereka. Sama seperti yang ku lakukan dulu. DEMI
SAHABAT,!! “ T,T
sekian banyak drama , tapi maaf masih belum cocok untuk tugas ku...........
BalasHapus